Rabu 07 Apr 2021 02:16 WIB

Banyak Wanita Alami Masalah Kesehatan Mental di Awal Pandemi

Sebagian besar wanita sudah hampir berada di ambang kerentanan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Gita Amanda
Studi menemukan banyak wanita mengalami masalah kesehatan saat awal pandemi. (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Studi menemukan banyak wanita mengalami masalah kesehatan saat awal pandemi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian di University of Chicago Medicine menemukan, wanita di AS mengalami peningkatan insiden risiko sosial ekonomi terkait kesehatan atau health-related socioeconomic risks (HRSR) di awal pandemi Covid-19d. Ini dikaitkan dengan "tingkat yang sangat tinggi" dari masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan. Penelitian ini diterbitkan 5 April di Journal of Women's Health.

Diketahui, penelitian ini merupakan penelitian pertama yang menghubungkan perubahan awal terkait pandemi dalam HRSR dengan efek kesehatan mental pada wanita. Profesor Obstetri dan Ginekologi dan Kedokteran-Geriatri pada Kedokteran UChicago, Stacy Lindau mengatakan, sebagian besar survei nasional cenderung melaporkan temuan yang dikumpulkan, daripada membuat stratifikasi berdasarkan gender.  

“Studi awal tersebut memberi kami gambaran singkat tentang kesehatan dan perilaku seluruh populasi, tetapi memberi kami wawasan yang terbatas tentang wanita. Namun, perempuan merupakan mayoritas dari angkatan kerja penting, termasuk petugas kesehatan, dan kami ingin memastikan bahwa pengalaman perempuan didokumentasikan,” tuturnya.

Para peneliti melakukan survei terhadap 3.200 wanita AS diatas usia 18, antara 10 dan 24 April 2020. Lebih dari 40 persen peserta melaporkan mengalami setidaknya satu HRSR selama tahun sebelumnya, yang mencakup masalah seperti kerawanan pangan, ketidakstabilan perumahan, kesulitan dengan barang-barang mereka, serta tantangan transportasi dan kekerasan antarpribadi.

Lebih lanjut, pada musim semi awal pandemi, hampir setengah dari semua wanita, melaporkan HRSR baru atau memburuk. Tantangan terbesar, yakni peningkatan kerawanan pangan. Hampir 80 persen dari mereka yang tidak memiliki HRSR pra-pandemi yang melaporkan HRSR baru, mengalami kerawanan pangan. Serta hampir seperempat diantaranya mengalami kekerasan interpersonal.

“Sangat mencengangkan dan mengkhawatirkan bahwa hampir setengah dari wanita telah mengalami insiden atau kondisi yang memburuk," kata Lindau.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement