Selasa 06 Apr 2021 21:28 WIB

Pekik Takbir Menandai Penemuan Jenazah Terakhir di Waiburak

Desa Waiburak adalah salah satu desa di Flores Timur yang dilanda banjir bandang.

Sejumlah warga melihat berbagai barang yang terbawa saat banjir bandang menerjang Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (6/4/2021). Menurut Pemerintah Kabupaten Flores Timur, pencarian terhadap korban banjir bandang yang hilang terkendala akibat masih minimnya alat berat di Adonara.
Foto: Kornelis Kaha/ANTARA
Sejumlah warga melihat berbagai barang yang terbawa saat banjir bandang menerjang Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (6/4/2021). Menurut Pemerintah Kabupaten Flores Timur, pencarian terhadap korban banjir bandang yang hilang terkendala akibat masih minimnya alat berat di Adonara.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORES TIMUR -- "Allahu Akbar, roikae..., roikae...," teriak seorang ibu sambil berdiri di atap rumah yang ambruk akibat banjir bandang di Desa Waiburak, KecamatanAdonara Timur, Kabupaten FloresTimur, Nusa Tenggara Timur, saat jenazah Kapitan Korebima (45) ditemukan pada Selasa sore. Warga dari berbagai sudut desa pun kemudian berlarian menuju rumah Kapitan yang berada tidak jauh dari bantaran Kali Mati.

Jenazah Kapitan ditemukan terimpit di antara reruntuhan tembok. Alat berat milik kontraktor diarahkan warga menuju ke lokasi itu untuk mengevakuasi jenazahnya.

Baca Juga

Isak tangis dan lantunan doa sayup terdengar di antara suara mesin alat berat mengangkat puing-puing bangunan.Setelah dua jam, aparat berseragam TNI bersama warga berhasil mengevakuasi jenazah Kapitan Korebima, petugas keamanan Bank BRI yang dikenal warga sebagai teladan.

"Saya minta temukan dulu semua masyarakat yang meninggal di sini sebelum dilakukan pembersihan. Kita harus makamkan jenazahnya," kata Abah Gaus, tokoh masyarakat Waiburak.

Setelah dievakuasi, jenazahnya Kapitan Korebimaditandu menuju rumah duka di Dusun 3 untuk disemayamkan sebelum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Bele yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penemuan jenazah. 

Kapitan Korebima dilaporkan sebagai korban banjir bandang kesepuluh yang meninggal dunia. Penemuan jenazahnya mengakhiri upaya pencarian korban banjir bandang yang meninggal dunia di Waiburak.

Abah menuturkan bahwa dua jenazah korban banjir bandang yang melanda desa pada Ahad (4/4) pukul 02.00 WIT ditemukan beberapa jam setelah banjir di sekitar muara Kali Mati. Pada Senin (5/4), TNI bersama warga mengevakuasi enam jenazah korban banjir dari beberapa lokasi. 

Kebanyakan jenazah ditemukan berada di dalam rumah."Saat itu ada dua yang ditemukan hidup," kata Abah."Jam 10.00 WIT tadi kita menemukan satu jenazah perempuan. Dia sudah ibu-ibu. Jenazahnya tertutup lumpur. Rata-Rata mereka meninggal karena tidak tahu ada banjir. Mereka sedang tidur," kata Hamid Bonda Atapukan (40), warga Waiburak.

Desa Waiburak adalah salah satu desa di Kabupaten Flores Timur yang pada Ahad (4/4) dilanda banjir bandang. Selain meliputi desa yang sebagian warganya pendatang dari Pulau Jawa itu, banjir bandang menerjang Waiwerang Kota, desa yang berada sekitar satu kilometer dari Pelabuhan Waiwerang ke arah timur dalam.

Terjangan banjir bandang membuat desa yang diapit oleh Gunung Ile Boleng serta perbukitan itu tidak lagi terlihat seperti perkampungan. Hanya ada puing bangunan, beberapa rumah yang nyaris ambruk, serta bebatuan dan batang pohon yang berserak terbawa arus air di sana.

Bongkahan beton berukuran 4x6 meter yang berasal dari bangunan jembatan penghubung Waiwerang Kota dengan Waiburak di atas Kali Mati terbawa arus hingga sejauh delapan meter ke arah timur dan menimpa bangunan.Tidak jauh dari bongkahan bangunan jembatan itu, bangunan Kantor Desa Waiburak, Asrama TNI, masjid hancur diterjang banjir.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement