Selasa 06 Apr 2021 20:54 WIB

Polisi Israel Tangkap Sejumlah Aktivis Fatah

Aktivis dibekuk saat mereka hendak melakukan pertemuan membahas pemilu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi Israel.
Foto: Daniel Ber On/EPA
Polisi Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Polisi Israel menangkap sejumlah aktivis Fatah di Yerusalem Timur yang diduduki pada Selasa (6/4). Peristiwa itu terjadi saat Palestina hendak menggelar pemilu nasional perdana dalam 15 tahun .

Dalam keterangannya Fatah mengungkapkan penangkapan itu terjadi di sekitar Hotel Ambassador di Yerusalem Timur. Para aktivis dibekuk saat mereka hendak melakukan pertemuan dan membahas pemilu.

Baca Juga

Menurut penduduk setempat, Ghada Abu Rabee, calon dari Fatah yang bakal maju dalam pemilu legislatif pada Mei mendatang merupakan salah satu tokoh yang ditangkap. Polisi Israel telah mendirikan pos pemeriksaan di sekitar hotel di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem untuk membatalkan pertemuan para aktivis Fatah.

"Pendudukan [Israel] terus menekan dan mencegah semua aktivitas di Yerusalem sebagai bagian dari upaya untuk memaksakan kedaulatan Israel di kota yang diduduki," kata Fatah dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Anadolu Agency.

Selain menangkap para aktivis Fatah, agen intelijen Israel dilaporkan turut menahan manajer Hotel Ambassador, Sami Abu Dayyeh. Setelah jeda selama 15 tahun, pada 22 Mei mendatang Palestina bakal menggelar pemilu legislatif. Kemudian pada 31 Juli, Palestina akan menghelat pemilihan presiden. Sedikitnya 2,6 juta warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza telah mendaftarkan diri untuk memberikan suaranya.

Namun sejauh ini, Israel belum menanggapi permintaan untuk mengizinkan warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur berpartisipasi dalam pemilu. Wilayah tersebut diketahui diduduki Israel sejak 1967.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement