Selasa 06 Apr 2021 19:51 WIB

Prodi Akuntansi Unisba Beri Pelatihan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan produk akuntansi mendukung pengambilan keputusan bisnis.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Prodi Akuntansi FEB Unisba memberikan pelatihan laporan keuangan.
Foto: Istimewa
Prodi Akuntansi FEB Unisba memberikan pelatihan laporan keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Tim PKM Prodi Akuntansi FEB Unisba berhasil mendapatkan hibah LPPM Unisba dengan cost sharing antara LPPM & FEB Unisba. Hibah tersebut digunakan untuk melaksanakan PKM dengan Skema Program Kemitraan Masyarakat.

Menurut Ketua TIM PKM Dr Rini Lestari, kegiatan PKM ini bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada para anggota komunitas UMKM Saudagar SOMEAH Desa Bojongsoang dalam memahami dan memanfaatkan informasi yang ada dalam laporan Keuangan untuk pengambilan keputusan bisnis yang tepat. 

"Pengambilan keputusan bisnis tersebut meliputi penentuan harga jual yang tepat dengan memperhitungkan harga pokok produksi dan margin keuntungan yang tepat pula," ujar Rini dalam siaran persnya, Selasa (6/4).

Menurutnya, para pemateri/fasilitator dalam kegiatan PKM ini menjelaskan bahwa laporan keuangan itu merupakan produk akuntansi yang sangat penting dalam mendukung pengambilan keputusan bisnis. 

Pemateri, kata dia, memberikan motivasi kepada para pengusaha yang tergabung dalam komunitas UMKM Saudagar SOMEAH dalam memahami dan memanfaatkan informasi yang ada dalam laporan keuangan.

"Para pemateri menyampaikan materinya dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh para peserta," katanya.

Selain itu, kata dia, para pemateri meyakinkan kepada para peserta bahwa akuntansi itu mudah. "Sehingga, dapat membantu para peserta menjalankan bisnis yang menguntungkan dan berkah, aamiin," ujarnya.

"Ada dua tema besar yang disampaikan oleh pemateri. Yakni, akuntansi untuk pemula dan mudahnya 'Membaca Laporan Keuangan'," katanya.

Rini bersyukur diskusi dengan para peserta bisa berjalan dengan lancar. Walaupun pada umumnya para peserta masih ragu dan bingung dalam menghitung harga pokok produksi dari setiap produk yang mereka hasilkan. 

"Para peserta masih ragu dalam menentukan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya tidak langsung (biaya overhead pabrik) sehingga keuntungan pun tidak tercatat dengan jelas," katanya.

Pada akhir acara, kata dia, para peserta mengakui bahwa mereka mampu memahami sedikit demi sedikit pentingnya informasi yang ada dalam laporan keuangan. Misalnya, perhitungan harga pokok produksi yang benar akan menentukan tingkat keuntungan usaha mereka sehingga usaha mereka akan terus bertahan dalam setiap kondisi. Para peserta pun paham bahwa tingkat keuntungan itu akan dicatat dalam laporan laba rugi. 

"Dan, tingkat laba yang ada dalam laporan laba rugi akan berhubungan dengan ketersediaan uang dalam laporan arus kas," katanya.

Pelatihan bertempat di kantor Kepala Desa Bojongsoang. Adapun anggota tim PKM adalah Asri Suangga, SE, MSi, Rudy Hartanto, SE, MSi, Annisa Nadiyah Rahma, SE, MAk, (dosen prodi akuntansi) dan para mahasiswa yaitu: Boyke Rahman Ramdani, Aila Ning Azka Mas Hasya, Alia Alifia Ibrahim, dan Eka Rani Shaffyani. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement