Selasa 06 Apr 2021 19:17 WIB

Selandia Baru Buka Perbatasan dengan Australia Bulan Ini

Risiko penularan Covid-19 dari Australia ke Selandia Baru termasuk rendah.

Rep: zainur mahsir ramadhan/ Red: Dwi Murdaningsih
 Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.
Foto: AP/Nick Perry
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON —Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan, Selandia Baru akan memulai perjalanan masa bebas karantina dengan Australia pada 19 April mendatang. Menurut dia, hal itu dilakukan mengingat risiko penularan Covid-19 dari Australia ke Selandia Baru termasuk rendah dan aman untuk dimulai.

“Keberhasilan tim kami dalam menyelesaikan Covid-19 dan mempertahankannya selama 12 bulan terakhir telah membuka peluang untuk terhubung kembali dengan orang yang dicintai dan melanjutkan perjalanan Trans-Tasman,” kata Ardern dikutip Anadolu Selasa (6/4).

Baca Juga

Dia melanjutkan, pengumuman itu tentu sangat melegakan bagi banyak orang. Terlebih, ketika pengorbanan banyak pihak untuk tidak terhubung satu sama lain terjadi lebih dari setahun.

Kendati demikian, para pelancong, ditegaskan tidak boleh mendapat status positif Covid-19 dalam waktu 14 hari terakhir. Termasuk, bagi yang sedang menunggu hasil tes tersebut.

“Agar memenuhi syarat untuk melakukan perjalanan ke atau dari Selandia Baru dengan penerbangan bebas karantina, orang tidak boleh memiliki hasil tes Covid-19 positif dalam periode 14 hari sebelumnya dan tidak boleh menunggu hasil tes COVID-19, ”kata Chris Hipkins, menteri tanggapan Covid-19.

Terpisah, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyambut baik pengumuman Ardern dan menyebutnya sebagai langkah besar lainnya. Menurut dia, langkah itu adalah yang pertama untuk kembali normal.

"Saya sangat senang bahwa pemerintah Selandia Baru telah memutuskan bahwa perjalanan dua arah akan dimulai. Perdana Menteri Ardern menelepon saya tadi malam dan kami memiliki diskusi yang sangat positif tentang ini, ini adalah sesuatu yang telah kami bicarakan selama beberapa waktu, " kata Morrison.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement