Selasa 06 Apr 2021 18:03 WIB

Gubernur Kalteng Optimistis dengan Keberhasilan Food Estate

Gubernur Kalteng menyebut keberhasilan Food Estate tergantung kerja sama dengan pusat

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ke lokasi Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Selasa (6/4).
Foto: Pemprov Kalteng
Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ke lokasi Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Selasa (6/4).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ke lokasi Food Estate di Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Selasa (6/4). 

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan didampingi sejumlah menteri antara lain Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, serta Kepala  Staf Kepresidenan Moeldoko dan jajaran pejabat dari kementerian terkait.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dalam sambutan singkatnya menyatakan optimistis Food Estate yang dipercayakan pemerintah pusat kepada Kalimantan Tengah akan berhasil. Hal itu didukung beberapa faktor antara lain ada tenaga ahli dari Pokja di Universitas Palangka Raya. 

"Yang penting izinkan saya ada komunikasi yang intens antara Kementerian dan Pemda baik Provinsi maupun Kabupaten. Di mana kekompakan ada pasti akan ada ending yang bagus nantinya," ungkap Gubernur. 

Disamping itu Gubernur menekankan pentingnya status lahan di daerah Dadahup. "Harus ada kepastian dari Kementerian ATR, di  dipastikan karena sudah 15 tahun (lahannya) terlantar harus dikembalikan kepada negara. Kepastian hukum dari pemerintah lebih penting," tuturnya. 

Sementara itu Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberikan arahan singkat. "Presiden perintahkan kami, ini (food estate) harus jadi. Peran Kementerian PUPR, Kementerian Pertanian dan Kemendes PDTT harus bersinergi untuk menuntaskan ini semua," tutur Luhut. 

Selain itu penting pula menurut Luhut, kolaborasi tenaga ahli dalam bidang Food Estate dan bioteknologi dengan Universitas  Palangka Raya. " Kita membuka diri saling mengkoreksi dan membuka diri sehingga terjadi pencapaian yg baik," imbuhnya. 

Implementasi teknologi informasi dan komunikasi juga merupakan faktor dukung yang mengemuka saat ini, dalam sarana produksi dan pasca produksi, penggunaaan serta satelit penginderaan jarak jauh dalam panen. "Selain itu kita ingin meningktakan alat dan mesin pertanian (alsintan), lebih murah dan lebih mudah pengoperasiannya. Produksi alsintan dalam negeri wajib digunakan di sini. Pemeliharaannya tadi saya lihat baru jalan, ditingkatkan ke depan," kata Luhut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement