Selasa 06 Apr 2021 16:34 WIB

Besok 85 Sekolah di Jakarta Gelar Uji Coba PTM

Sebelumnya dari 100, 15 sekolah mengundurkan diri dari uji coba PTM

Rep: Flori Sidebang/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Guru merapikan ruang kelas di SD Kenari 08 Pagi, Jakarta, Selasa (6/4/2021). Pemprov DKI akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di 100 sekolah mulai 7 hingga 29 April 2021 dan untuk mencegah penularan COVID-19, waktu kegiatan belajar mengajar akan dibatasi hanya dua jam dan terbagi dalam dua sesi, yakni pukul 07.00-09.00 WIB dan 10.00-12.00 WIB.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Guru merapikan ruang kelas di SD Kenari 08 Pagi, Jakarta, Selasa (6/4/2021). Pemprov DKI akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di 100 sekolah mulai 7 hingga 29 April 2021 dan untuk mencegah penularan COVID-19, waktu kegiatan belajar mengajar akan dibatasi hanya dua jam dan terbagi dalam dua sesi, yakni pukul 07.00-09.00 WIB dan 10.00-12.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Pendidikan DKI Jakarta akan menggelar uji coba (piloting) pembelajaran tatap muka (PTM) terhadap 85 sekolah di Ibu Kota, Rabu (7/4) besok. Jumlah tersebut telah melalui asesmen tahap satu dan dua dari total 100 sekolah yang mengikuti asesmen dari Disdik DKI Jakarta. 

"Dari 100 itu sisanya 85 sekolah, piloting SD, SMP, SMA, SMK," kata Humas Disdik DKI Jakarta Taga Radja saat dihubungi, Selasa (6/4).

Taga menjelaskan, proses asesmen terhadap sekolah yang akan menggelar pembelajaran tatap muka terdiri dari dua tahap. Dia menyebut, tahap pertama meliputi kesiapan kondisi dan kesehatan guru, juga kesiapan kondisi siswa dan sarana prasarana kesehatan yang ada di sekolah. 

Kemudian, asasmen kedua terkait proses pembelajaran. Baik penguasaan IT untuk pembelajaran secara daring dan tatap muka. Selain melalui tahap asesmen, sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka juga harus memastikan para guru telah menerima vaksinasi covid-19.

"Karena nanti tatap muka masih ada blended learning, masih campur antara daring dan tatap muka. Setelah ikuti asesmen, maka sekolah harus ikuti pelatihan Disdik untuk menguatkan kesiapan guru dan sarana-prasarana yang ada," jelasnya. 

Taga mengungkapkan, awalnya terdapat 86 sekolah yang dinyatakan lolos hasil asesmen. Namun, jelas dia, lantaran terkendala izin dari orang tua murid, satu sekolah akhirnya mengundurkan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement