Selasa 06 Apr 2021 17:15 WIB

Korut Pilih tidak Berpartisipasi di Olimpiade Tokyo

Korut beralasan ingin melindungi atletnya dari krisis kesehatan masyarakat dunia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Endro Yuwanto
 Papan iklan Olimpiade Tokyo digantung di luar gedung Kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo, Jepang, 27 Januari 2021. Komite Olimpiade Internasional akan mengadakan pertemuan Dewan Eksekutif mengenai Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan ulang untuk dibuka pada 23 Juli 2021.
Foto: EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Papan iklan Olimpiade Tokyo digantung di luar gedung Kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo, Jepang, 27 Januari 2021. Komite Olimpiade Internasional akan mengadakan pertemuan Dewan Eksekutif mengenai Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan ulang untuk dibuka pada 23 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) menjadi negara pertama yang menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo karena pandemi Covid-19. Keputusan ini menunjukkan tantangan yang dihadapi Jepang untuk menggelar ajang olahraga internasional di tengah pandemi.

Situs yang dikelola Kementerian Olahraga Korut mengatakan dalam rapat 25 Maret lalu, Komite Olimpiade Nasional Korut memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam Olimpiade Tokyo. Alasannya untuk melindungi atlet dari 'krisis kesehatan masyarakat dunia yang disebabkan Covid-19'.

Pandemi membuat Olimpiade Tokyo yang dijadwalkan digelar 2020 terpaksa diundur. Penyelenggara kesulitan menerapkan langkah untuk pencegahan penyebaran virus seperti melarang penonton internasional untuk memastikan keamanan atlet dan masyarakat setempat.

Namun masih ada kekhawatiran olimpiade dapat mendorong lonjakan kasus infeksi. Meningkatnya jumlah kasus positif dan lambatnya program vaksinasi di Jepang pun memicu perdebatan publik mengenai apakah olimpiade tetap harus diadakan.

Komite Olimpiade Jepang seperti dilansir AP, Selasa (6/4) mengatakan, Korut belum mengirimkan notifikasi apakah mereka berpartisipasi dalam olimpiade atau tidak. Kepala Staf Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan, ia berharap banyak negara yang berpartisipasi dalam olimpiade tahun ini dan Jepang berjanji menerapkan langkah-langkah anti-virus.

Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel) mengungkapkan kekecewaannya atas keputusan Korut mundur dari Olimpiade Tokyo. Sebab ajang olahraga paling bergengsi di dunia itu diharapkan membuka pintu untuk memperbaiki hubungan dua negara Korea saat negosiasi antara Washington dan Pyongyang mengenai program nuklir masih mengalami kebuntuan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel Choi Young-sam mengatakan, Korsel mendukung keputusan Jepang untuk tetap menggelar olimpiade sambil menerapkan langkah-langkah yang mencegah penyebaran virus. Choi mengatakan, masih ada waktu bagi Korut untuk menarik keputusan untuk tidak berpartisipasi dalam ajang tersebut.

Pada Olimpiade Musim Dingin di Korsel tahun 2018 lalu, Korut mengirim 22 atletnya, serta sejumlah pejabat pemerintah, seniman, jurnalis, dan 230 anggota tim pendukung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement