Selasa 06 Apr 2021 15:45 WIB

Warga Desa Temukan Mayat Dalam Sumur

Dikirakan korban nekad mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri terjun ke dalam sumur.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi Penemuan Mayat
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi Penemuan Mayat

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Warga Desa Pernasidi Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dikejutkan dengan temuan mayat dalam sumur, Selasa (6/4). Kondisi mayat diketahui sudah membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap.

''Sumur itu memang sudah sejak dua bulan lalu tidak digunakan, sehingga tidak ada yang tahu kalau dalam sumur ada sesosok mayat,'' jelas Giri Warsito (45 tahun), Ketua RW 05 Desa Pernasidi.

Adanya mayat dalam sumur, diketahui saat seorang warga Warsito (50), melintas di dekat sumur. Saat itu, dia mencium bau busuk berasal dari dalam sumur. ''Merasa curiga, dia melongok ke dalam sumur. Ternyata, di dalam sumur ada sesosok mayat manusia,'' katanya.

Mengetahui hal ini, dia lalu menemui Giri Warsito yang kemudian melapor pada pemerintah desa, Kecamatan, Polsek, Koramil. Koordinator Tagana Banyumas Ady Candra yang mendapat laporan tersebut, langsung menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.

''Beberapa anggota Tagana dan Pramuka Peduli Kwarcab Banyumas berupaya melakukan evakuasi dengan cara masuk ke dalam sumur dalamnya mencapai  15 meter. Dengan menggunakan alat bantu pernafasan, kami akhirnya bisa mengangkat jenazah ke permukaan sumur,'' jelasnya.

Dari proses identifikasi yang dilakukan pihak kepolisian, diketahui bahwa jenazah tersebut merupakan warga setempat bernama Karwin (38). Dia diketahui pergi dari rumahnya sejak sepekan sebelumnya.

Petugas medis yang melakukan pemeriksaan terhadap kondisi korban, tidak menemukan bekas kekerasan pada tubuh korban. Namun pada bagian tangan, terdapat luka dan patah tulang tangan kanan yang diketahui merupakan bekas luka lama yang dimiliki korban.

Berdasarkan hasil pemeriksaan ini, pihak kepolisian memperkirakan korban nekad mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri terjun ke dalam sumur.

''Penyebabnya kemungkinan karena soal penyakit patah tulang yang tidak kunjung sembuh. Korban diduga takut dioperasi dan dihantui berbagai persoalan seperti biaya, sehingga korban nekad mengakhiri hidupnya,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement