Selasa 06 Apr 2021 14:04 WIB

India Perluas Vaksinasi Saat Lonjakan Kasus Covid-19

India baru melakukan vaksinasi sekitar 1 dari 25 orang.

Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin COVID-19 kepada petugas kota di rumah sakit swasta di New Delhi, India, Sabtu, 13 Februari 2021.
Foto: AP / Altaf Qadri
Seorang petugas kesehatan memberikan vaksin COVID-19 kepada petugas kota di rumah sakit swasta di New Delhi, India, Sabtu, 13 Februari 2021.

IHRAM.CO.ID, NEW DELHI -- Banyak pemimpin negara bagian India meminta Perdana Menteri Narendra Modi untuk memberikan vaksinasi. Mereka meminta vaksinasi diberikan kepada sebagian besar dari ratusan juta orang dewasa di negara itu, menyusul lonjakan infeksi kedua yang melampaui gelombang pertama.

India melampaui tonggak suram 100.000 infeksi harian untuk pertama kalinya pada Senin (5/4). Kasus infeksi kemungkinan akan tetap tinggi lagi ketika angka-angka baru dirilis pada Selasa malam.

Baca Juga

Negara itu, pembuat vaksin terbesar di dunia, bulan ini memperluas program vaksinasi untuk mencakup semua orang yang berusia di atas 45 tahun. Sejauh ini India hanya memvaksin sekitar 1 dari 25 orang, dibandingkan dengan hampir 1 dari 2 di Inggris dan 1 dari 3 di Amerika Serikat.

"Jika sejumlah besar populasi muda dan pekerja divaksin, intensitas kasus akan jauh lebih rendah daripada perawatan yang mereka butuhkan saat ini," tulis Uddhav Thackeray, menteri utama negara bagian Maharashtra yang terkena dampak paling parah di India, dalam sebuah surat kepada Modi.

Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal dan banyak negara bagian lainnya juga telah meminta vaksinasi yang lebih cepat dan lebih luas. Pemerintah federal telah mengatakan akan memperluas kampanye vaksinasi dalam "waktu dekat" untuk melibatkan lebih banyak orang.

Pasokan vaksin di India sedang ditingkatkan. Dengan 12,6 juta kasus, India adalah negara yang terkena dampak terparah setelah Amerika Serikat dan Brazil. Kematian telah melewati angka 165.000.

Infeksi harian di negara itu telah meningkat berkali-kali lipat sejak mengalami tingkat infeksi rendah beberapa bulan pada awal Februari. India telah mencatat jumlah infeksi terbanyak dalam seminggu terakhir di mana pun di dunia. Varian yang lebih menular virus itu mungkin berperan dalam gelombang kedua di India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement