Selasa 06 Apr 2021 13:27 WIB

Ikappi Ingatkan Waspadai Tiga Komoditas Ini Jelang Ramadhan

Tren kenaikan harga masih terjadi, terutama komoditas cabai rawit dan daging sapi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan terdapat tiga komoditas pangan pokok yang patut diwaspadai penuh menjelang bulan Ramadhan. Pasalnya, tren kenaikan harga secara riil masih terjadi.
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan terdapat tiga komoditas pangan pokok yang patut diwaspadai penuh menjelang bulan Ramadhan. Pasalnya, tren kenaikan harga secara riil masih terjadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyatakan terdapat tiga komoditas pangan pokok yang patut diwaspadai penuh menjelang bulan Ramadhan. Pasalnya, tren kenaikan harga secara riil masih terjadi.

Ketiga komoditas tersebut di antaranya cabai rawit, daging sapi, dan gula pasir. Ia mengatakan, di Jakarta, harga cabai rawit masih tinggi Rp 90 ribu-Rp 100 ribu per kilogram (kg) meski sudah masuk masa panen.

Adapun daging sapi mulai naik menjadi Rp 130 ribu per kg dari sebelumnya Rp 125 ribu per kg. Adapun gula pasir cukup tinggi yakni di kisaran Rp 13.900-Rp 14.000 per kg.

"Ini yang mencolok. Komoditas lain yang terpantau berpotensi naik itu minyak goreng, bawang putih, beras, dan telur ayam. Ada potensinya meski sekarang belum terlihat," kata Ketua Umum Ikappi, Abdullah Mansuri kepada Republika.co.id, Selasa (6/4).

Mansuri pun mengingatkan terdapat tiga fase kenaikan harga yang berkenaan dengan momen Ramadhan dan lebaran. Fase pertama yakni satu minggu, lima hari, dan tiga haru sebelum tiba bulan Ramadhan. Saat itu dipastikan mengalami kenaikan harga karena banyak masyarakat yang ingin menyetok bahan pangan.

Fase kedua yakni satu minggu, lima hari, dan tiga hari sebelum hari lebaran. "Itu pasar akan ramai dan akan terjadi ketidakseimbangan antara supply dan demand. Nah, ini tugas pemerintah seimbangkan itu," kata Mansuri.

Adapun fase ketiga yakni pasca lebaran. Di mana, kegiatan panen minim sementara banyak toko yang tutup karena masih dalam suasana lebaran. Itu membuat pasokan pangan tidak terdistribusi dengan baik sehingga memicu kenaikan harga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement