Selasa 06 Apr 2021 07:05 WIB

Kasus Harian Infeksi Covid-19 di India Capai 100 Ribu

Jumlah infeksi corona di India naik 12 kali lipat dari titik terendah pada Februari.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
 Seorang pelancong bereaksi ketika seorang petugas kesehatan mencoba mengambil usap hidungnya untuk tes COVID-19 di luar stasiun bus di Bengaluru, India, Rabu, 17 Februari 2021. India melaporkan rekor peningkatan infeksi Covid-19 harian tertinggi yang mencapai lebih dari 100 ribu pada Senin (5/4).
Foto: AP/Aijaz Rahi
Seorang pelancong bereaksi ketika seorang petugas kesehatan mencoba mengambil usap hidungnya untuk tes COVID-19 di luar stasiun bus di Bengaluru, India, Rabu, 17 Februari 2021. India melaporkan rekor peningkatan infeksi Covid-19 harian tertinggi yang mencapai lebih dari 100 ribu pada Senin (5/4).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India melaporkan rekor peningkatan infeksi Covid-19 harian tertinggi yang mencapai lebih dari 100 ribu pada Senin (5/4). India menjadi negara kedua di dunia yang mencatat rekor penambahan kasus harian virus corona setelah Amerika Serikat (AS).

Rumah sakit di negara bagian Maharashtra yang terkena dampak paling parah dibanjiri oleh pasien. Sementara Mumbai yang merupakan kota komersial mencatat rekor 57.074 kasus baru dalam semalam.

Baca Juga

Jumlah infeksi virus corona harian di India telah meningkat sekitar 12 kali lipat sejak mencapai titik terendah pada awal Februari. Tepatnya ketika pihak berwenang melonggarkan sebagian besar pembatasan dan sebagian besar orang berhenti memakai masker serta tidak lagi menjaga jarak sosial.

India kini telah melaporkan 12,6 juta kasus virus corona, dan menjadi negara nomor satu dengan kasua tertinggi setelah Amerika Serikat dan Brasil, Sementara jumlah kematian harian pada Senin melonjak 478 sehingga totalnya menjadi 165.101. Beberapa ahli epidemiologi mengatakan, varian baru virus corona memiliki andil dalam penambahan jumlah kasus harian di India.

"Varian baru, atau varian yang menjadi perhatian, mungkin menjelaskan banyak hal, bukan penjelasan perilaku yang sederhana,” kata Kepala Pusat Pengobatan Sosial & Kesehatan Masyarakat di Universitas Jawaharlal Nehru Rajib Dasgupta.

Mantan pejabat WHO Subhash Salunke mengatakan, kasua virus corona di negara bagian Maharashtra diperkirakan akan meningkat selama beberapa minggu ke depan. Dia mengatakan, solusi agar India dapat menekan peningkatan jumlah kasus virus corona adalah dengan melakukan vaksinasi bagi semua orang dewasa di kota-kota yang terkena dampak paling parah seperti Mumbai, Pune dan Nashik.

"Jika kita mulai melakukan ini, akhir April kita akan melihat tren penurunan,” ujar Salunke.

India telah menyuntikkan 77 juta dosis vaksin Covid-19 sejak Januari. Namun, vaksinasi COVID-19 per kapita India lebih rendah daripada negara lain. India saat ini hanya memvaksinasi orang yang berusia di atas 45 tahun. 

Sementara tenaga medis dan pekerja garis depan telah mendapatkan suntikan vaksin terlebih dahulu. Pemerintah dalam beberapa pekan terakhir telah menaangguhkan ekspor vaksin. India sebagai produsen vaksin terbesar telah mengirimkan lebih dari 65 juta dosis ke seluruh dunia.

"Telah digarisbawahi bahwa semua upaya sedang dilakukan untuk mengamankan jumlah vaksin yang memadai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang meningkat serta untuk memenuhi kebutuhan asli negara lain," kata kantor Perdana Menteri Narendra Modi dalam sebuah pernyataan.

Negara bagian Maharashtra menutup pusat perbelanjaan, bioskop, bar, restoran, dan tempat ibadah mulai Senin malam. Pihak berwenang juga akan memberlakukan lockdown total pada akhir pekan, karena para ahli khawatir rumah sakit akan  kekurangan tempat tidur dan unit perawatan intensif, terutama di kota-kota kecil. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement