Senin 05 Apr 2021 21:11 WIB

Muhammadiyah tak Terkait dengan Ponpes yang Digeledah Densus

Tidak ada hubungannya ponpes itu dengan Persyarikatan Muhammadiyah.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Mas Alamil Huda
Logo Muhammadiyah.
Foto: Wikipedia
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DI Yogyakarta angkat bicara dikaitkannya Muhammadiyah dengan salah satu pondok pesantren yang digeledah Densus 88. Wakil Ketua PWM DIY, Arif Jamali Muis, menegaskan, ponpes bernama Ibnul Qoyyim tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan Persyarikatan Muhammadiyah.

"Ponpes Ibnul Qoyyim itu bukan milik Persyarikatan Muhammadiyah, tidak ada hubungannya ponpes itu dengan Persyarikatan Muhammadiyah, itu di luar tanggung jawab Persyarikatan Muhammadiyah, pola pendidikannya juga bukan dari Persyarikatan Muhammadiyah," kata Arif kepada Republika.co.id, Senin (5/4).

Arif juga tidak memahami kurikulum ponpes itu dan tidak tahu yayasan mana yang menaungi ponpes tersebut. Ia menekankan, Muhammadiyah tidak memiliki wewenang mengurusnya karena ponpes tersebut memang bukan milik Muhammadiyah.

Terkait ada pihak-pihak yang mengaitkan ponpes itu dengan Muhammadiyah, ia menegaskan, ponpes itu bukan milik Muhammadiyah. Sejauh ini, kata Arif, PWM DIY juga masih belum tahu asal muasal isu miring tersebut.

Belum lagi, ada pula pihak-pihak yang mengatasnamakan Himpunan Aktivis Muda Muhammadiyah dan memprotes penggeledahan ponpes tersebut. Arif mengingatkan, Muhammadiyah tidak ada organisasi bernama Himpunan Aktivis Muda Muhammadiyah.

"Tidak ada organ yang namanya Himpunan Aktivis Muda Muhammadiyah, tidak ada. Di Muhammadiyah adanya ortom Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, tidak ada Himpunan Aktivis Muda Muhammadiyah," ujar Arif.

Untuk itu, ia meminta warga Muhammadiyah agar tidak terpancing isu-isu yang ingin membenturkan Muhammadiyah dengan isu-isu seperti itu. Arif mengajak segenap warga Muhammadiyah mempersiapkan diri menghadapi bulan suci Ramadhan.

"Kita berharap, warga Persyarikatan Muhammadiyah dan umat untuk tidak terpancing, bisa bertabayun langsung ke Muhammadiyah untuk melihat persoalan ini agar jernih," kata Arif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement