Senin 05 Apr 2021 19:22 WIB

Menkominfo Upayakan Pulihkan Telekomunikasi di NTT dan NTB

Operator seluler berupaya keras untuk kembali mengaktifkan BTS yang terdampak banjir

Rep: fauziah mursid/ Red: Hiru Muhammad
Kondisi Provinsi NTT yang mengalami bencana banjir.
Foto: WALHI
Kondisi Provinsi NTT yang mengalami bencana banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengupayakan pemulihan layanan telekomunikasi di wilayah terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Saat ini, Johnny menyebut Kemkominfo bersama dengan operator seluler tengah melakukan pemantauan dan upaya pemulihan di wilayah tersebut.

"Kami terus melakukan monitoring terhadap jaringan telekomunikasi dan meminta operator seluler untuk mengerahkan segala upaya pemulihan layanan terhadap site seluler yang masih down, sehingga dapat berfungsi kembali secara normal meskipun jaringan listrik belum kembali tersedia," ungkap Johnny dalam siaran persnya, Senin (5/4).

Johnny mengatakan, operator seluler sedang berupaya keras  kembali mengaktifkan sebagian base-transceiver station (BTS) yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor.  Ia mengatakan, wilayah yang kini dipantau infrastruktur dan layanan telekomunikasi pascabencana yakni di Kabupaten Malaka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang yang berada di Provinsi NTT, serta Kabupaten Bima yang berada di Provinsi NTB.

"Bersama operator seluler, kami berkomitmen untuk terus menyediakan kapasitas dan kualitas layanan telekomunikasi terbaik bagi masyarakat,” katanya.

Sebelumnya, bencana banjir terjadi di beberapa titik yakni di Kabupaten Malaka terjadi sejak Jumat (2/4) lalu. Sementara itu, banjir bandang dan longsor menimpa wilayah Kabupaten Bima pada Sabtu (3/4), tepatnya pada pukul 15.00 WITA. 

Lalu hari berikutnya, Ahad (4/4) esok harinya, bencana serupa juga menimpa wilayah Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang pada dini hari 01.00 WITA. 

Kejadian ini mengakibatkan aliran listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) terputus sehingga menyebabkan beberapa site BTS seluler mengalami down service dan tidak dapat berfungsi. Hasil monitoring operator seluler sampai dengan hari Senin (05/04) pukul 11.00 WIB menunjukkan ada 98 site yang terdampak (down) dari 2.638 site eksisting di Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Malaka, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang, Provinsi NTT.

Di Kabupaten Bima, Provinsi NTB, ada sekitar 4 site yang terdampak dari 663 site eksisting.  “Sedangkan, 6 site BTS Universial Service Obligation (USO) yang berada di Kabupaten Lembata tidak terdampak oleh bencana tersebut dan harapannya akan tetap terus demikian,” kata Johnny. 

Ia menambahkan saat ini operator seluler telah menyediakan Mobile Backup Power (MBP) atau genset untuk menyambungkan kembali site BTS yang terdampak. Ini dilakukan sebagai langkah alternatif agar layanan bagi pelanggan tetap bisa terjaga. “Beberapa daerah yang terkena bencana juga mengalami fiber-optic cut (FO Cut). Namun, layanan telah kembali normal karena sudah dilakukan penyambungan kembali,” katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement