Senin 05 Apr 2021 16:37 WIB

Warga Lembata NTT Masih Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor

Sebagian keluarga korban banjir juga masih mencari anggota keluarganya yang hilang.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Andi Nur Aminah
Warga melintas di dekat rumah yang rusak akibat banjir bandang di Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021). Berdasarkan data BNPB hingga senin siang, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Flores Timur mencapai  68 jiwa.
Foto: PION RATULOLI/ANTARA
Warga melintas di dekat rumah yang rusak akibat banjir bandang di Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Senin (5/4/2021). Berdasarkan data BNPB hingga senin siang, korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Flores Timur mencapai 68 jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, LEMBATA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyebutkan, warga penyintas bencana banjir dan longsor di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengungsi pada Senin (5/4). Sebagian keluarga juga masih mencari anggota keluarganya yang hilang.

“Warga masih mengungsi sambil mencari keluarganya juga yang hilang. Seperti anggota keluarga saya, ini masih ada tiga orang yang belum ditemukan,” ujar Jamal dari Tim Masyarakat Relawan Indonesia di Desa Leudanung, Kecamatan Omesuri, Lembata, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (5/4).

Baca Juga

Jamal juga melaporkan kondisi saat ini, menurut pantauannya di Desa Leudanung, fasilitas umum seperti jalan dan kantor desa masih tertutup lumpur. Jalan-jalan masih terputus, dan listrik padam. “Cuaca juga masih ekstrem. Masih hujan lebat sampai sekarang. Belum ada bantuan masuk karena kesulitan akses,” ujar Jamal.

Saat ini, ia bersama tim MRI Lembata terus berkoordinasi dengan Tim Tanggap Darurat ACT Pusat. Sejumlah relawan juga telah asesmen dan membantu sejumlah masyarakat. “Kami terus memantau kondisi. Kami berharap bisa segera membantu kebutuhan warga,” tambahnya.

Hujan dengan intensitas tinggi memicu banjir bandang di sejumlah kecamatan di Lembata, yaitu Ile Ape, Ile Ape Timur, dan Omesuri. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lembata melaporkan 11 orang meninggal dunia dan 16 orang hilang akibat bencana ini. BPBD Lembata masih melakukan pendataan terkait kerugian materil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement