Senin 05 Apr 2021 16:03 WIB

BSI Fokus Relokasi 100 Kantor Cabangnya Tahun Depan 

BSI akan melakukan reposisi kantor cabang ke yang lebih potensial.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Hery Gunardi (kanan) berbincang dengan CEO BSI Regional XI Makassar Kemas Erwan (kiri) saat memantau proses integrasi sistem dan layanan di kantor BSI Regional XI Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (5/4). BSI memulai tahapan merger operasional untuk menyatukan sistem layanan guna mendorong pengembangan keuangan syariah yang ditargetkan selesai pada 1 November 2021.
Foto: ARNAS PADDA/ANTARA FOTO
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) Hery Gunardi (kanan) berbincang dengan CEO BSI Regional XI Makassar Kemas Erwan (kiri) saat memantau proses integrasi sistem dan layanan di kantor BSI Regional XI Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (5/4). BSI memulai tahapan merger operasional untuk menyatukan sistem layanan guna mendorong pengembangan keuangan syariah yang ditargetkan selesai pada 1 November 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berencana melakukan relokasi kantor cabangnya di seluruh Indonesia pada tahun depan. Salah satu tujuannya yakni meningkatkan produktivitas. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan, sekitar 100 kantor cabang yang akan direlokasi. "Roadmap-nya sudah ada, plan-nya sudah ada, tinggal dieksekusi tahun depan. Tadinya kan (BRIS, BNIS, Mandiri Syariah) kompetitor, jadi kantor cabangnya sebelahan atau depan-depanan, yang berdekatan ini kita pindah ke lokasi-lokasi yang kita tuju dan diharapkan lokasi tersebut potensi bisnisnya besar," tutur dia dalam seremoni di Graha Mandiri, Makassar, Senin (5/4).

Baca Juga

Relokasi, kata dia, nantinya juga dilakukan terhadap kantor cabang yang produktivitasnya masih rendah. "Kita ingin meningkatkan dari sisi pengumpulan dana masyarakat, penyaluran pembiayaan, dan peningkatan fee based income," ujar Hery. 

Tahun ini, lanjutnya, BSI masih fokus melakukan integrasi. Ditargetkan, sekitar 600 kantor cabang BNI Syariah dan BRI Syariah bisa dimigrasi atau disatukan sistemnya dengan sistem Mandiri Syariah. 

Seperti diketahui, setelah ketiga bank syariah itu digabung atau merger pada Februari lalu, sisten Mandiri syariah menjadi cangkangnya. Maka setelah menjadi BSI, seluruh seluruhnya harus terintegrasi. 

Hery menuturkan, merger meliputi dua tahap. Pertama integrasi, yaitu seluruh rekening nasabah digabung menjadi satu sistem bernama BSI One System.

"Harapannya kalau tahap itu sudah selesai pada akhir Oktober 2021, kita beranjak lagi meningkatkan strategi dari sisi jaringan, kita reposisi cabang kita yang lebih potensial. Jadi misal ada dua cabang berdekatan, cabang yang lebih kecil kita pindah ke yang lebih besar dan gedungnya tidak menyewa," tutur dia. 

Hery menyebutkan, jika semua cabang telah diintegrasi, maka total kantor cabang BSI mencapai 1.365 di seluruh Indonesia. "Di Aceh banyak cabangnya, karena ada Qonun. Sesuai ketentuan Pemda di Aceh, bank konvensional tidak lagi diberikan kesempatan beroperasi di sana, jadi semua dikonversi ke BSI," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement