Senin 05 Apr 2021 15:17 WIB

Tiga Pekan Berjalan, Disdik Kabupaten Bogor Evaluasi PTM

Selama uji coba PTM terbatas ini ada sejumlah kelonggaran

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin mengunjungi simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SDIT Al Fatih di Kampung Muara, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Rabu (17/3).
Foto: humas Pemkab Bogor
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin mengunjungi simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SDIT Al Fatih di Kampung Muara, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, pada Rabu (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Bogor sudah dilaksanakan selama tiga pekan. Selama pelaksanaan uji coba PTM, belum ada kasus terkonfirmasi positif pada satuan pendidikan yang melaksanakan uji coba PTM."Alhamdulillah belum ada laporan terkonfirmasi positif, protokol kesehatan dijalankan dengan baik," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Atis Tardiana, Senin (5/4).

Meski demikian, Atis mengatakan, selama pelaksanaan uji coba PTM terbatas ini terdapat beberapa kelonggaran. Yakni, sejumlah siswa di beberapa sekolah masih ada yang pulang dan pergi menggunakan angkutan umum.

Atis menilai, hal tersebut menurutnya memang sulit untuk diatur. Sebab, tidak semua orang tua mampu mengantar anak-anaknya ke sekolah secara langsung. Sehingga, kedepannya hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi."Sedikit ada kelonggaran, murid ada yang menggunakan angkutan umum ya tidak bisa kita atur juga, mungkin karena orang tuanya tidak mampu mengantarkan anak sampai sekolah," katanya.

Disamping itu, Atis mengatakan, Disdik Kabupaten Bogor akan terus memonitor pelaksanaan protokol kesehatan dan pelaksanaan PTM di 170 sekoleh se-Kabupaten Bogor."Tapi intinya sampai hari ini belum ada yang terkonfirmasi, lalu prokes kita monitor terus dengan pengawas sekolah Alhamdulillah berjalan baik," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan mendorong digelarnya PTM di sekolah-sekolah Kabupaten Bogor pada Juli mendatang. Sebab, dirinya mengaku mulai khawatir akan terjadi kecanduan gadget pada siswa jika pembelajaran jarak jauh (PJJ) terus dilakukan.

Diketahui, sistem PJJ sudah digelar setahun lamanya selama pandemi Covid-19, termasuk di Kabupaten Bogor. Selama PJJ, siswa belajar dengan menggunakan gadget mulai dari handphone hingga laptop.

Iwan mengatakan, dengan diadakannya uji coba PTM di 170 sekolah se-Kabupaten Bogor yang sudah dilaksanakan selama tiga pekan, merupakan bentuk ikhtiar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam meminimalisir kecanduan gadget."Ini tentunya jadi kekhawatiran kita semua, dan sekarang uji coba PTM terbatas yang dilakukan adalah bagian dari ikhtiar kami untuk menghadirkan pendidikan berkualitas dan meminimalisir kecanduan gadget di kalangan pelajar," ucapnya.

Berdasarkan survey Komisi Perlindungan Anak Indonesia kepada 25.164 anak di 34 provinsi yang dirilis pada diawal 2021, menyatakan bahwa 79 persen anak tidak memiliki aturan penggunaan gadget. Kemudian 34,8 persen anak gunakan gadget 3-5 jam per-hari atau sekitar 25,4 persen penggunaan gadget lebih dari 5 jam perhari.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement