Senin 05 Apr 2021 12:31 WIB

93 Napi Positif Covid-19, Tasikmalaya Minta Lapas Dipindah

Lapas Kelas II B Tasikmalaya dinilai kelebihan penghuni

Rep: Bayu Adji P/ Red: Nur Aini
Petugas melakukan penggeledahan di Lapas Kelas II B Tasikmalaya, Selasa (23/3).
Foto: Lapas Tasikmalaya.
Petugas melakukan penggeledahan di Lapas Kelas II B Tasikmalaya, Selasa (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat sebanyak 93 narapinana (napi) di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tasikmalaya terkonfirmasi positif Covid-19. Para napi yang positif itu disebut telah dipisahkan dengan para napi lainnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengataku prihatin dengan kejadian itu. Menurut dia, salah satu penyebab cepat menularnya Covid-19 di tempat itu adalah kondisi lapas yang sudah kelebihan kapasitas.

Baca Juga

"Lapas ini sudah overkapasitas. Jumlah warga binaan yang ada di lapas itu kan sebenarnya sudah tidak memenuhi syarat untuk mereka tinggal di sana," kata dia, Senin (5/4).

Dengan adanya kejadian itu, Yusuf berharap Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) segera merelokasi Lapas Tasikmlaya. Sebab, daya tampung lapas saat ini sudah tidak memenuhi syarat. 

"Mereka berhimpitan, sehingga dalam suasana Covid-19 ini rawan sekali mereka terpapar," kata dia.

Menurut Yusuf, pihaknya sudah sering kali melakukan pembahasan untuk merelokasi lapas. Selain sudah penuh, bangunan lapas saat ini dinilai berada di pusat kota. 

Baca juga : Dana ZIS Digodok untuk Pengentasan Kemiskinan Akibat Covid

Ia mengatakan, lokasi di pusat kota kurang layak untuk dijadikan tempat lapas. "Karena mereka pasti terganggu dengan kebisingan di dalam kota," ujar dia. 

Sebelumnya, Kepala Lapas Kelas II B Tasikmalaya, Davi Bartian mengatakan, total napi yang saat ini berada di tempatnya berjumlah 346 orang. Sementara, kapasitas Lapas Tasikmalaya idealnya hanya menampung 88 orang. 

"Total ada 346 warga binaan di sini. Semua sudah diswab," kata dia.

Ia mengaku belum menerima hasil pemeriksaan swab yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. Namun, pihaknya sudah menyiapkan tempat isolasi jika terdapat napi yang positif. Para napi yang positif Covid-19 akan dipisahkan dengan penghuni lainnya. Isolasi akan dilakukan di dalam lapas, sehingga petugas dapat tetap melakukan pemantauan.

Davi mengaku juga tak bisa memastikan penyebab awal masuknya Covid-19 ke lingkungan laps. Namun, penularan bisa saja terjadi dari barang titipan, sebab virus corona juga menempel di barang-barang. "Atau mungkin juga dari pegawai," kata dia.

Baca juga : Lebih dari 8 Juta Penduduk Indonesia Telah Divaksinasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement