Senin 05 Apr 2021 08:40 WIB

Kenya Larang Impor Vaksin Covid-19 oleh Swasta

Kenya khawatir adanya vaksin Covid-19 palsu

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Kenya telah memerintahkan penangguhan segera impor vaksin virus corona yang dilakukan oleh individu atau swasta. Keputusan itu dengan alasan kekhawatiran bahwa inokulasi palsu dapat masuk ke negara Afrika Timur itu.

"Untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam proses vaksinasi, dan untuk melindungi keutuhan negara, pemerintah mulai hari ini secara efektif menutup jendela impor, distribusi dan administrasi vaksin sektor swasta, hingga ada transparansi dan akuntabilitas yang lebih besar dalam seluruh proses," ujar Komite Tanggap Darurat Nasional Kenya pada Jumat (2/4) malam.

Baca Juga

Fasilitas kesehatan swasta telah menagih sekitar 80 dolar AS untuk vaksin Sputnik V asal Rusia. Sementara institusi Kenya memberikan vaksin AstraZeneca gratis yang diterima pemerintah dari inisiatif Covax global.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah telah bekerja untuk meningkatkan penerimaan oleh pekerja garis depan atas vaksin AstraZeneca-Oxford. Sejauh ini sekitar 160.000 orang telah divaksinasi dalam lebih dari sebulan.

Setelah mengumumkan pembatasan baru pada pergerakan karena lonjakan infeksi virus corona dan kematian, Presiden Uhuru Kenyatta pada 26 Maret memimpin kabinetnya untuk mendapatkan vaksinasi secara terbuka. Pemerintah Kenya mengatakan tingkat kasus Covid-19 negara itu melonjak dari 2,6 persen pada akhir Januari menjadi 19,1 persen pada 2 April. 

Baca juga : Dana ZIS Digodok untuk Pengentasan Kemiskinan Akibat Covid

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement