Senin 05 Apr 2021 00:05 WIB

Terbangun Dini Hari dan Merasa Lapar, Apakah Normal?

Tingkat rasa lapar biasanya justru menurun sepanjang malam jelang pagi hari.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Tingkat rasa lapar biasanya justru menurun sepanjang malam jelang pagi hari.
Foto: Flickr
Tingkat rasa lapar biasanya justru menurun sepanjang malam jelang pagi hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapapun yang bangun pukul 03.00 dinihari dengan perut keroncongan, mungkin bertanya-tanya. Apakah normal jika merasa lapar pada jam tersebut?

Tingkat rasa lapar yang sebagian diatur oleh ritme sirkadian kita, biasanya meningkat sepanjang hari, tertinggi pada malam hari dan menurun sepanjang malam hingga pagi hari. Jadi, jika kita bangun di tengah malam dengan rasa lapar yang parah, para ahli mengatakan, hal itu perlu diselidiki.

Baca Juga

“Dorongan tidur bisa sangat kuat, jadi jika otak atau tubuh terbangun di tengah periode tidur karena lapar, itu memang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang 'tidak aktif',” kata ahli saraf perilaku di Universitas Chicago, Erin Hanlon, dilansir dari eatthis, Ahad (4/4).

Ilmuwan tidur dan sirkadian yang juga seorang profesor di Northwestern University, Kristen L Knutson setuju dengan pernyataan Erin, bahwa aneh jika terbangun dinihari dalam keadaan lapar.

“Karena jam biologis internal kita tidak mengharapkan kita untuk makan pada saat itu,” katanya.

Bangun untuk makan camilan tengah malam sesekali mungkin bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Tetapi jika nocturnal noshing telah menjadi pola yang teratur (dan menjengkelkan pada saat itu), maka perlu dicari jawabannya.

Alasan kita bisa bangun dalam keadaan lapar, bisa karena tidak cukup makan di siang hari. Jika kita tidak mengkonsumsi cukup kalori di siang hari, kita mungkin akan terbangun dengan perut keroncongan di tengah malam.

"Jika kita diet atau membatasi dengan cara apapun, seperti melewatkan makan atau berolahraga berlebihan, kita mungkin belum memakan cukup kalori," kata ahli diet berlisensi yang juga penulis "Unapologetic Eating", Alissa Rumsey.

Kurang tidur

Kurang tidur bisa membuat hormon pengatur nafsu makan ghrelin dan leptin tidak seimbang, yang bisa membuat kita sangat lapar dan meraih makanan berkarbohidrat tinggi, bahkan pada jam-jam tertentu.

Stres

Terkadang bukan kelaparan fisik yang membuat kita terbangun di tengah tidur. Itu mungkin respon tubuh terhadap periode stres dalam hidup kita. Setelah kita bangun, mungkin kita beralih ke makanan untuk menenangkan diri sendiri.

Alami sindrom makan malam

Ketika perjalanan tengah malam ke dapur terjadi lebih sering bahkan bisa beberapa kali sepekan dan berlangsung selama berbulan-bulan, itu bisa jadi tanda gangguan yang disebut sindrom makan malam atau NES. Segera bicarakan dengan dokter atau ahli kesehatan mental, jika kita merasa menderita NES.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement