Ahad 04 Apr 2021 22:17 WIB

Cuaca Buruk Jadi Kendala Bantuan Banjir Flores Timur

Hujan dan gelombang membuat pelayaran dilarang dan menyulitkan penyaluran bantuan.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Friska Yolandha
Banjir Bandang Flores Timur
Foto: BNPB
Banjir Bandang Flores Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengakui ada sejumlah kendala dalam memberikan bantuan kepada para korban banjir dan longsor di wilayah Flores Timur, Nusa Tenggara Timur. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam konferensi pers Ahad (4/4) menyebut, satu-satunya akses yang bisa dilalui untuk menuju ke Pulau Adonara adalah jalur laut, merupakan tantangan bagi pihaknya untuk memberikan bantuan. 

“Kesulitannya memang aksesnya hanya dari laut saja. Tantangannya adalah bagaimana bisa sampai ke lokasi,” ujar Raditya. 

Baca Juga

Dia menyebut BNPB tengah mengupayakan percepatan bantuan dengan penambahan akses untuk menuju ke lokasi kejadian. Selain dari laut, dia mengatakan, BNPB akan mengupayakan bantuan melalui akses yang lain. 

Selain itu, kendala lain yang juga dilalui oleh berbagai pihak untuk menyalurkan bantuan adalah cuaca yang tidak mendukung. Menurutnya, hujan, angin dan gelombang membuat pelayaran tidak diperbolehkan untuk dilakukan. 

Sementara, menurut siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad, bupati bersama jajaran telah berada di lokasi dan membantu penanganan darurat bencana. Rombongan yang menyertai Bupati terdiri dari unsur BPBD, TNI, Polri, dinas PUPR, Satpol PP, dinas kesehatan, dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan, dinas perkebunan dan peternakan, perwakilan DPRD dan unsur terkait lain. 

BNPB pun merinci beberapa dukungan dan bantuan logistik yang diberikan oleh pihaknya untuk para korban banjir dan longsor yang terdampak. Beberapa di antaranya adalah makanan siap saji sebanyak 1.002 paket, akanan tambahan gizi sebanyak 1.002 paket, dan makanan lauk pauk sebanyak 1.002 paket. 

Lalu, sebanyak 3.000 lembar selimut, 2.000 sarung, 10 ribu alat test rapid antigen Covid-19, serta masker kain dan masker medis masing-masing seribu buah. 

“Jadi tentunya, protokol kesehatan juga menjadi hal yang penting untuk kita lakukan di sini. Karena di masa pandemi ini kami tetap berupaya penanganan masa pandemi juga di laksanakan secara baik,” tutur Raditya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement