Ahad 04 Apr 2021 21:50 WIB

24 SMP di Solo Selesai Laksanakan PTM Fase Pertama

Terdapat tambahan 15 sekolah lagi yang akan menggelar pembelajaran tatap muka.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Friska Yolandha
Siswa SMP Negeri 26 Solo mengikuti uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di Solo, Jawa Tengah, Senin (29/3/2021). Pemerintah Kota Solo memberlakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) jenjang SMP yang diikuti sebanyak 25 sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan pembatasan jumlah siswa serta jam masuk sekolah.
Foto: ANTARA/Maulana Surya
Siswa SMP Negeri 26 Solo mengikuti uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 di Solo, Jawa Tengah, Senin (29/3/2021). Pemerintah Kota Solo memberlakukan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) jenjang SMP yang diikuti sebanyak 25 sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan ketat dan pembatasan jumlah siswa serta jam masuk sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak 24 sekolah tingkat SMP di Kota Solo telah selesai melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) fase pertama. Sekolah-sekolah tersebut bakal melanjutkan PTM fase kedua pekan depan.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dwi Ariyatno, mengatakan, persiapan PTM 24 sekolah tersebut telah dilaksanakan sejak tiga pekan lalu melalui simulasi dan dipantau langsung oleh Dinas Pendidikan.

Baca Juga

Pada PTM fase pertama, pembelajaran berlangsung selama tiga jam pelajaran tanpa istirahat, satu jam pelajaran durasinya 40 menit. Jumlah siswa dibatasi maksimal 50 persen dari kapasitas atau hanya 16 siswa. Lima puluh persen siswa mengikuti PTM pada sepekan pertama, sedangkan sisanya mengikuti PTM pada pekan selanjutnya.

"Dua puluh empat sekolah itu sudah selesai fase pertama, ini lanjut fase kedua. Fase kedua itu penambahan jam menjadi lima jam pelajaran ditambah istirahat," jelas Dwi saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (4/4).

Dari hasil evaluasi PTM fase pertama, lanjutnya, ada sekolah yang mengubah jadwal sesuai kalender akademik. Misalnya, beberapa sekolah memprioritaskan PTM bagi kelas IX lantaran menjelang ujian sekolah. Sedangkan kelas VIII ditunda sampai pelaksanaan ujian sekolah.

Selain itu, ada beberapa evaluasi mengenai izin kewenangan terkait antar jemput siswa. Ada orang tua yang keberatan mengantar jemput dengan alasan tempat tingga dekat dan pekerjaan tidak bisa ditinggalian. Mereka meminta kelonggaran agar anak diperbolehkan berangkat ke sekolah dengan jalan kaki atau naik sepeda. "Kami mengizinkan hanya radius di bawah 500 meter yang kemungkinan anak masih bisa terpantau, kalau lebih dari itu sudah aulit terpantau," imbuhnya.

Dwi menambahkan, pada PTM fase kedua, sekolah diberikan kelonggaran melakukan kegiatan belajar mengajar selama lima jam pelajaran ditambah istirahat 15 menit. Dinas Pendidikan melihat para siswa sudah terbiasa dengan pola perilaku kebiasaan baru.

"Ketika fase pertama dianggap lancar tidak ada kendala, anak-anak berperilaku kebiasaan baru, maka kami berikan izin fase kedua penambahan durasi plus penambahan istirahat," terangnya.

Saat jam istirahat nantinya, para siswa diminta tetap berada di dalam kelas. Namun, siswa juga diberikan kesempatan mengakses perpustakaan atau tempat ibadah saat jam istirahat dengan penerapan protokol kesehatan. Hal itu juga disesuaikan dengan kesiapan sekolah. Sekolah diminta memantau interaksi anak-anak saat jam istirahat untuk dijadikan bahan evaluasi.

Selain 24 sekolah tersebut, Dwi menyebut ada 15 SMP lagi yang mengajukan untuk menggelat PTM. Dinas Pendidikan masih melakukan verifikasi lapangan pengajuan tersebut sekaligus memberikan sejumlah rekomendasi evaluasi persiapan PTM. Misalnya, penambahan sarana cuci tangan pakai sabun di dekat pintu gerbang, menambah spanduk kaitannya kampanye 3M di tempat strategis, serta pemisahan jalur keluar masuk.

Pada Senin (5/4), 15 sekolah itu rencananya akan melaksanakan simulasi latihan alur PTM. Dinas Pendidikan juga akan mengecek hasil evaluasi kekurangan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement