Ahad 04 Apr 2021 17:45 WIB

Kemenkes: Cakupan Vaksinasi Dosis Pertama 21,33 Persen

Sekitar delapan juta orang di Indonesia telah mendapatkan vaksinasi.

Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 Astrazeneca ke PNS di Perawatan Umum Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis (1/4). Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengatakan cakupan vaksinasi dosis pertama di Indonesia mencapai angka 21,33 persen.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikan vaksin Covid-19 Astrazeneca ke PNS di Perawatan Umum Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis (1/4). Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengatakan cakupan vaksinasi dosis pertama di Indonesia mencapai angka 21,33 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi MEpid mengatakan cakupan vaksinasi dosis pertama di Indonesia mencapai angka 21,33 persen. Sekitar delapan juta orang sudah mendapatkan vaksinasi.

"Hingga saat ini, cakupan dosis pertama di Indonesia sudah mencapai 21,33 persen dari target 40 juta sasaran pada vaksinasi tahap satu dan tahap kedua," ujarnya dalam telekonferensi di Jakarta, Ahad (4/4).

Baca Juga

Dia menambahkan setidaknya delapan juta orang telah mendapatkan vaksinasi. Angka tersebut lebih baik daripada negara-negara di kawasan Eropa. Menurut WHO, cakupan masing-masing negara-negara di kawasan Eropa kurang dari 10 persen.

"Ke depannya, tentu kita akan terus tambah kapasitas vaksinasi juga sehingga dapat mencapai kekebalan kelompok atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia mendapatkan vaksinasi," kata dia.

Nadia mendorong semua lapisan masyarakat untuk ikut sosialisasi pentingnya vaksinasi Covid-19, khususnya kepada kelompok masyarakat berusia di atas 60 tahun yang diketahui memiliki risiko angka kematian dan angka kesakitan tiga kali lebih besar daripada populasi kelompok lainnya.

"Saat ini kita tahu bahwa baru sekitar delapan persen usia di atas 60 tahun yang telah mengikuti vaksinasi Covid-19. Kita pahami ada beberapa kendala terkait usia di atas 60 tahun untuk mengakses pos-pos pelayanan vaksinasi mungkin dikarenakan masih adanya rasa takut para lansia untuk keluar dari rumah dan melakukan aktivitas di luar rumah," kata dia.

Selain itu, katanya, ada keterbatasan fisik dari lansia untuk mencapai vaksinasi dan masih adanya keterbatasan untuk mendaftar secara elektronik agar mendapatkan layanan vaksinasi dan lainnya.

"Kita tahu bahwa keterbatasan fisik dari lansia, untuk itu perlu bantuan dari keluarga untuk bisa mengantarkan ke sentra vaksinasi tersebut. Maka dengan ini, kita mendorong partisipasi usia di atas 60 tahun dengan cara menunjukkan rasa kepedulian kita terhadap kesehatan orang tua kita maupun orang di sekitar yang telah berusia 60 tahun, karena kita tahu bahwa mereka adalah kelompok yang paling rentan terhadap Covid-19," kata dia.

Ia meminta masyarakat jika ada anggota keluarganya berusia di atas 60 tahun, diminta untuk mengajak para lansia mengikuti vaksinasi dan sampaikan bahwa saat ini mereka menjadi prioritas mendapatkan vaksinasi.

"Gunakan cara-cara yang santun nyaman dan menenteramkan hati para orang tua. Memang tidak mudah mengajak orang tua untuk mendapatkan vaksinasi. Tetapi tentunya kita menyampaikan hal-hal yang secara baik dan perlu untuk menjaga kesehatan orang tua kita," kata Nadia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement