Ahad 04 Apr 2021 16:26 WIB

Mentan Panen Raya dan Serap Gabah Petani di Sumsel

Potensi panen Januari-April 2021 Provinsi Sumsel seluas 405.404 hektare.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan inspeksi mendadak di salah satu penggilingan padi produsen beras PT. Buyung Poetra Sembada Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Ahad (4/3). Mentan melakukan sidak di salah satu penggilingan padi terbesar dengan kapasitas 600 ton perhari di Sumatera Selatan.
Foto: Dok. Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) melakukan inspeksi mendadak di salah satu penggilingan padi produsen beras PT. Buyung Poetra Sembada Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Ahad (4/3). Mentan melakukan sidak di salah satu penggilingan padi terbesar dengan kapasitas 600 ton perhari di Sumatera Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) terus melakukan pengawalan panen raya padi dan gerakan serap gabah petani di semua daerah dan kali ini di Provinsi Sumatera Selatan. Upaya yang masif dilakukan dilakukan guna mengoptimalisasikan hasil panen untuk menjamin stok beras nasional dan menstabilkan harga gabah petani saat musim panen raya.

"Hari ini bersama Pak Gubernur membuktikan bahwa pertanian begitu keras didorong pemerintah dan produktivitasnya cukup bagus. Lalu bagaimana serapanya? Kita dorong semua stakeholder yakni Bulog, PT RNI dan penggilingan serta pihak swasta untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai harga pembelian pemerintah," kata Syahrul dalam Siaran Pers Kementan, Sabtu (3/4).

Ia menjelaskan, upaya pemerintah tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi, namun juga meningkatkan penanganan pasca panen yakni mesin pengering dan Rice Milling Unit (RMU) sehingga beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan.

Dengan begitu, Syahrul mengklaim secara bertahap, pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian semakin terdepan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Sesuai arahan Presiden Jokowi, tidak hanya budidaya kita dorong, tapi juga pasca panennya salah satunya kualitas RMU sehingga beras yang dihasilkan dalam packeging dan kualitas yang bagus dan juga harganya tidak di luar HPP," jelasnyan.

Lebih lanjut Menteri SYL menegaskan pemerintah berkomitmen membantu petani agar tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana produksi padi hingga menangani pasca panen agar harga gabah/beras tetap terjaga. Oleh karena itu, Kementan terus bekerja sama dengan perbankan menyediakan fasilitas permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

"Selain bantuan bersumber dari dana APBN, Kementan bersama perbankan menyediakan fasilitas KUR untuk meningkatkan produksi dan secara mandiri melakukan pengembangan usaha tani dengan skala ekonomi tertentu yang menguntungkan," ucapnya.

Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengapresiasi atas kehadiran Mentan SYL di Kabupaten OKU Timur dalam memberikan semangat kepada petani, memajukan pertanian dan solusi nyata tentang serap gabah saat musim panen raya sehingga harga stabil.

Produksi padi Provinsi Sumsel tahun 2020 mencapai 2,74 juta ton GKG atau setara 1,57 juta ton beras dan terjadi surplus 622.306 ton beras. Adapun potensi panen Januari-April 2021 Provinsi Sumsel seluas 405.404 hektare dan luas panen bulan April ini mencapai 84.216 hektare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement