Ahad 04 Apr 2021 15:49 WIB

DKI Gelar Uji Coba Belajar Tatap Muka di 100 Sekolah

Pemprov DKI menyebut uji coba belajar tatap muka di level SD berjalan tanpa kendala

Rep: Febryan A/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PERSIAPAN SEKOLAH TATAP MUKA DI JAKARTA Karyawan mengisi ulang sabun cair di wastafel Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4, Jakarta Pusat, Senin (22/3/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka sejumlah sekolah dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk dijadikan percontohan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan pada bulan Juli 2021.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
PERSIAPAN SEKOLAH TATAP MUKA DI JAKARTA Karyawan mengisi ulang sabun cair di wastafel Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4, Jakarta Pusat, Senin (22/3/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka sejumlah sekolah dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) untuk dijadikan percontohan pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan pada bulan Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di 100 sekolah mulai 7 April hingga 29 April 2021. Dari 100 sekolah itu, 42 di antaranya adalah sekolah dasar (SD). 

"Kandidat sekolah yang akan mengikuti uji coba adalah 100 sekolah terdiri atas sekolah negeri dan swasta," kata Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan DKI Jakarta Momon Sulaeman kepada Republika, Ahad (4/4). 

100 sekolah itu, kata dia, terdiri atas lima madrasah, satu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan 42 SD. Lalu 13 SMP, 9 SMA, dan 30 SMK. 

Namun demikian, Momon masih enggan menyebutkan nama-nama sekolah yang mengikuti uji coba itu. "Nanti saja (saya sampaikan) kalau sudah final," kata dia. 

Momon menambahkan, hingga saat ini belum ada kendala untuk melaksanakan uji coba ini. Tidak ada pula orang tua siswa yang protes. 

Penerapan uji coba ini nanti memang akan dilakukan atas seizin orang tua siswa. Akan diterapkan juga pembatasan kapasitas untuk mencegah penularan virus corona. "Siswa yang boleh masuk maksimal 50 persen dari jumlah siswa dan diizinkan oleh orang tua," ujar Momon. 

Momon mengatakan, uji coba sekolah tatap muka ini memang dilakukan secara terbatas. Uji coba ini akan dijadikan acuan untuk menentukan pelaksanaan sekolah tatap muka di Ibu Kota nantinya. 

Pemerintah sebelumnya menargetkan semua sekolah sudah dibuka Juli 2021. Pembelajaran tatap muka wajib dilakukan setelah vaksinasi guru dan tenaga pendidik tuntas dilaksanakan. 

Belakangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan, sekolah tatap muka tidak harus mulai dibuka pada Juli 2021. Jika sekolah sudah siap untuk melakukan tatap muka sekarang, maka pembukaan sekolah boleh dilakukan. 

"Ini tidak diterapkan Juli 2021. Harus saya koreksi. Diterapkan mulai sekarang. Targetnya selesai semua sekolah sudah tatap muka di bulan Juli 2021, ini untuk tahun pelajaran yang baru. Itu saja," kata Nadiem, saat menjadi pembicara dalam acara daring Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, Kamis (1/4). 

Nadiem berpesan agar sekolah tidak salah persepsi dan harus menunggu Juli untuk tatap muka meskipun sudah siap. Jika guru sudah divaksin, maka sekolah sudah bisa mulai memenuhi daftar periksa protokol kesehatan. Jika semuanya telah siap, sekolah boleh langsung menawarkan pilihan tatap muka, tanpa harus menunggu tahun ajaran baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement