Ahad 04 Apr 2021 05:21 WIB

Mengenal Puasanya Orang Yahudi

Umat Yahudi mengamalkan puasa sampai enam hari dalam setahun.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Dwi Murdaningsih
Puasa dalam ajaran Yahudi.
Foto: Bostonmagazine
Puasa dalam ajaran Yahudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa merupakan ritual ibadah yang memiliki sejarah tua yang biasa diterapkan hampir seluruh agama dunia. Termasuk puasa bagi orang-orang Yahudi.

Dalam buku Sejarah Puasa karya Ustaz Ahmad Sarwat dijelaskan, puasa untuk umat Yahudi bermakna menahankan diri keseluruhannya dari makanan dan minuman. Menggosok gigi bahkan diharamkan pada puasa hari besar seperti Yom Kippur dan Tisha B'av, namun hal ini tak berlaku di puasa hari kecil.

Baca Juga

Dalam teknisnya, puasa orang Yahudi juga tidak dibenarkan memakan obat, kecuali ada rekomendasi dari dokter. Dan umumnya, umat Yahudi mengamalkan ritual ibadah tersebut sampai enam hari dalam setahun.

Tentunya, maksud dan tata cara berpuasa antara orang Yahudi dengan umat Islam sangatlah berbeda. Puasa umat Muslim memiliki rujukan waktu, teknis, aturan, hingga segala detailnya. Puasa umat Islam sangat spesifik, unik, dan khusus.

Perbedaan lainnya antara puasa umat Islam dengan umat dari agama-agama terdahulu adalah segi keringanannya. Bahkan di dalam rangkaian ayat tentant kewajiban puasa di bulan Ramadhan, Allah SWT telah menegaskan bahwa Dia menginginkan kemudahan bagi segenap hamba-Nya.

Allah berfirman dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 185: "Yuridullahu bikumul-yusra wa laa yuridu bikumul-usra,". Yang artinya: "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu,".

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement