Sabtu 03 Apr 2021 19:56 WIB

Produk UMKM Jabar Laris di Pasaran Internasional

Kopi arabika yang dilabeli Hofland Coffee mencuri perhatian konsumen mancanegara.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong promosi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin laris di pasaran.
Foto: Istimewa
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong promosi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin laris di pasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendorong promosi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin laris di pasaran. Bahkan tak tanggung-tanggung, Jabar tak hanya membidik konsumen lokal, tapi juga mancanegara 

Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM (KUMKM) Jawa Barat Kusmana Hartadji, pihaknya meningkatkan promosi produk UMKM baik secara dalam jaringan (online) maupun luar jaringan (offline). Cara ini ditempuh agar semakin banyak produk UMKM lokal yang dikenal bahkan dikonsumsi masyarakat luas.

Menurutnya, salah satu yang berhasil adalah dengan mengikutsertakan sejumlah produk UMKM unggulan ke dalam pameran internasional. Kusmana menyontohkan, pihaknya mengirimkan produk kopi unggulan asal Kabupaten Subang untuk mengikuti pameran Gulfood 2021 di Dubai, Uni Emirat Arab.

Pada pameran yang berlangsung selama sepekan itu, kata Kusmana, kopi arabika yang dilabeli Hofland Coffee ini banyak mencuri perhatian konsumen mancanegara. Hasilnya, kini pelaku UMKM tersebut mendapat orderan dari sejumlah negara seperti Arab Saudi dan Mesir.

"Setelah ikut pameran, Alhamdulillah dapat pesanan dari tiga negara masing-masing 120 ton, kalau dirupiahkan Rp 3 miliar," kata Kusmana, di sela-sela pencanangan gerakan Bangga Buatan Indonesia yang diselenggarakan Bank Indonesia, Kementerian Koperasi dan UMKM, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat, di Bandung, Sabtu (3/4).

Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) merupakan semangat kebersamaan dan sinergitas dalam memulihkan perekonomian nasional khususnya melalui penguatan UMKM lokal. Selain kopi, menurutnya terdapat produk herbal yakni jahe merah yang sudah menembus pasar ekspor.

Produk yang dihasilkan pelaku UMKM asal Kabupaten Kuningan ini diminati konsumen dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Turki. "Nilai transaksinya Rp 50 miliar," katanya.

Sebelum memasuki pasar ekspor, kata dia, produk-produk tersebut lahir dari program UMKM Juara yang dicanangkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Program yang diikuti 3.000 produk UMKM per tahunnya ini bertujuan untuk mengangkat UMKM lokal agar naik kelas. 

Sementara menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar Herawanto, seluruh rangkaian Gernas BBI dan Bangga Wisata Indonesia (BWI) Jawa Barat yang disinergikan dengan Karya Kreatif Jawa Barat, Pekan Kerajinan Jawa Barat akan digelar sepanjang bulan April 2021. Rangkaian pembukaan yang digelar selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 2 - 4 April 2021 di Atrium Trans Studio Mall dengan menampilkan showcasing produk kriya, fashion, kuliner (termasuk kopi) dan industri kreatif premium dari 64 UMKM mitra Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat, Dekranasda Jawa Barat dan perbankan di Jawa Barat.

Selain showcasing, kata dia, acara juga akan dimeriahkan oleh parade video pesona wisata Jawa Barat, medley tarian Jawa Barat, fashion show, belanja interaktif, webinar, talkshow akses pembiayaan dan business matching, implementasi QRIS, serta berbagai penampilan hiburan menarik lainnya untuk mempromosikan UMKM dan pariwisata di Jawa Barat secara nasional. 

Bagi Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat, kata Herawanto, pelaksanaan Sinergi Karya Kreatif Jawa Barat, Pekan Kerajinan Jawa Barat 2021 yang dilaksanakan sebagai dukungan terhadap Gernas BBI dan BWI Jawa Barat ini merupakan upaya berkesinambungan untuk menciptakan New UMKM Jawa Barat secara end-to-end sebagai kekuatan ekonomi nasional yang tumbuh berdaya saing, bercirikan pemanfaatan digital. Khususnya, untuk mendukung promosi dan pemasaran secara virtual.

"Sehingga diharapkan tetap mampu memberikan kontribusi optimal di masa pandemi terhadap perekonomian tidak hanya Jawa Barat, tapi juga nasional," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement