Sabtu 03 Apr 2021 19:13 WIB

Menteri ESDM Minta Pertamina Gunakan Teknologi Terbaru Migas

Pertamina harus mengidentifikasi apa yang diperlukan dari sistem pengamanan kilang.

Tim HSSE & Fire Fighter Pertamina berupaya memadamkan api di lokasi insiden terbakarnya tangki penyimpan BBM di Kilang Balongan RU VI, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021). Pertamina RU VI dan Unit RU yang ada di Indonesia bersama petugas DInas Pemadam Kebakaran Cirebon berupaya memadamkan sisa api yang masih membakar salah satu tangki.
Foto: Antara/Humas Pertamina/Priyo Widianto
Tim HSSE & Fire Fighter Pertamina berupaya memadamkan api di lokasi insiden terbakarnya tangki penyimpan BBM di Kilang Balongan RU VI, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (31/3/2021). Pertamina RU VI dan Unit RU yang ada di Indonesia bersama petugas DInas Pemadam Kebakaran Cirebon berupaya memadamkan sisa api yang masih membakar salah satu tangki.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta Pertamina menggunakan teknologi terbaru di bidang migas. Khusnya teknologi untuk mengantisipasi kebakaran seperti yang terjadi di Kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

"Kami minta untuk dilakukan evaluasi dan pengamanan harus sesuai standar internasional yang berlaku, serta mengacu teknologi terbaru yang saat ini digunakan pada industri sejenis," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif di Indramayu, Sabtu (3/4).

Dia mengatakan, dengan teknologi terbaru, diharapkan kejadian di Kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, tidak lagi terjadi di tempat lainnya dan ini bisa dijadikan pelajaran bagi Pertamina. Selain itu Menteri Arifin, juga meminta Pertamina mengkaji dan mengevaluasi sistem kerja yang saat ini diterapkan pada seluruh kilang minyaknya.

"Pertamina harus melakukan evaluasi untuk mengidentifikasi apa saja yang diperlukan dari sistem pengamanan kilang-kilangnya," ujarnya.

Sementara Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, standar keamanan di Kilang Pertamina sudah sesuai dengan yang ditentukan. Namun, adanya permintaan dari Menteri ESDM, maka akan dikerjakan secepatnya.

"Sebetulnya standar keamanan sudah kita terapkan, tapi memang karena kita negara tropis, maka perlu penanganan lebih," katanya. Dia memastikan, secara teknis, semua perizinan, sertifikasi yang dibutuhkan untuk usaha di bidang migas sudah ditempuh sesuai ketentuan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement