Sabtu 03 Apr 2021 14:29 WIB

Penyebab Kecelakaan Truk di Garut Masih Diselidiki

Tim Dishub Kabupaten Garut belum simpulkan penyebab kecelakaan truk.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Indira Rezkisari
Aparat kepolisian melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan truk menimpa bangunan madrasah di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Sabtu (3/4).
Foto: Dok Polres Garut
Aparat kepolisian melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan truk menimpa bangunan madrasah di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Sabtu (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Aparat kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan tunggal truk pengangkut batu bata di Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Sabtu (3/4). Namun, polisi masih belum bisa memastikan penyebab kecelakaan yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia tersebut.

Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Polres Garut, AKP Karyaman, mengatakan, mendatangkan tim ahli dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Garut untuk melakukan olah TKP. Tim ahli dari Dishub Kabupaten Garut nantinya akan menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan.

Baca Juga

"Untuk hasilnya mohon waktu. Nanti kalau sudah ada hasilnya, kita akan sampaikan," kata dia saat dihubungi Republika, Sabtu.

Ia menyebutkan, beberapa hal yang diperiksa adalah kondisi rem truk kontur jalan dan kontur jalan di TKP. Secara kasatmata, kontur jalan di TKP sangat curam.

"Itu memang menurun. Kalaupun direm, tapi tak bisa mengendalikan kendaraan tetap akan celaka," kata Karyaman.

Namun, ia tak mau menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan. Menurut dia, yang berhak menyimpulkan adalah Dishub Kabupaten Garut.

Sebelumnya, sebuah truk bermuatan batu bata mengalami kecelakaan tunggal di Kampung Harendong, Desa Sindanggalih, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, pada Jumat (2/4) sore. Truk tersebut diduga mengalami rem blong, sehingga sopirnya kehilangan kendali. Alhasil, truk tersebut menabrak bangunan madrasah.

Akibat kejadian itu, sopir truk dan satu anak yang sedang mengaji di madrasah meninggal dunia di lokasi. Sementara satu anak lainnya meninggal saat menjalani perawatan di RSUD dr Slamet. Hingga saat ini, masih ada tiga orang yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement