Sabtu 03 Apr 2021 14:12 WIB

Eks Napi Teroris: Milenial Rentan Direkrut

Eks Napi Teroris menilai milenial rentan terpengaruh doktrin terorisme.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah anggota kepolisian berjaga pasca penembakan terduga teroris di kawasan Gedung Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah anggota kepolisian berjaga pasca penembakan terduga teroris di kawasan Gedung Mabes Polri, Jakarta, Rabu (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan narapidana teroris, Haris Amir Falah mengatakan kalangan milenial rentan terhadap perekrutan kelompok teroris. Sebab, orang dalam usia tersebut sedang mencari jati diri dan tertarik pada hal-hal yang bisa menyalurkan keinginannya.

"Dan memang itu usia rentan. Saya dulu direkrut saya di SMA, karena memang masih mencari jati diri kemudian ingin menunjukkan kehebatan," ujar Haris dalam diskusi daring bertajuk Bersatu Melawan Teror, Sabtu (3/4).

Baca Juga

Harus mengatakan, para milenial rentan terpengaruh dengan doktrin yang kemudian dianggap dapat menyalurkan keinginannya agar bisa menunjukkan kehebatan. Menurut Haris, perekrutan anak-anak muda ini masih terjadi sangat luar biasa.

Ia bercerita, ketika datang ke Lapas Gunung Sindur, Bogor, tiga hari yang lalu, sebagian besar yang keluar dari jaringan teroris adalah rentang usia 22 tahun hingga 26 tahun. Apalagi, saat teknologi semakin canggih, orang-orang bisa direkrut tanpa bertemu tatap muka.

"Mereka bisa aktif, bisa dialog, kemudian dibina lewat media sosial, ada beberapa media sosial yang menjadi alat yang mereka lakukan secara intensif," kata Haris.

Selain itu, melihat peristiwa bom bunuh diri di gereja Surabaya pada 2018 dan Gereja Katedral Makassar beberapa waktu lalu, serta aksi teror di Mabes Polri, ia menduga trennya saat ini adalah keterlibatan perempuan. Ia menyebut, perempuan lebih militan dibandingkan laki-laki.

"Ini memang trennya adalah tren di mana justru dulu tidak ada, artinya wanita itu tidak kita sertakan, apalagi anak-anak, tapi sekarang trennya itu adalah wanita," tutur Haris.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement