REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Tasikmalaya tengah menggencarkan Gerakan Sedekah Pangan Nasional. Gerakan ini diinisiasi untuk mengajak masyarakat peduli dan terlibat untuk menciptakan ketahanan pangan.
Salah satu yang menjadi penerima manfaat Gerakan Sedekah Pangan Nasional ini adalah kalangan pesantren. Tim Program ACT Tasikmalaya, Fauzi Ridwan, mengatakan, sejauh ini sudah ada 13 pesantren yang menjadi penerima manfaat. Bantuan yang diberikan berupa beras.
“Gerakan Sedekah Pangan ini terus dilakukan setiap harinya, menyasar berbagai penerima manfaat, yang salah satunya pondok pesantren. Dari total 1.592 kilogram beras, 1.386 kilogram beras sudah didistribusikan ke pesantren,” kata Fauzi, dalam keterangan resminya, Jumat (2/4).
Bantuan beras ini disalurkan, antara lain ke Saung Quran Thoriqul Jannah yang berada di Kecamatan Indihiang. Fauzi menjelaskan, di sana terdapat sekitar 200 santri dari usia empat tahun sampai tingkat SMA yang belajar dan menghafal Alquran. Mayoritas santrinya merupakan yatim dan dari keluarga prasejahtera. Semua biaya dan administrasi pendidikan mereka dibebaskan.
Untuk pemenuhan kebutuhan pangan santri, khususnya yang mondok, menurut Fauzi, pengelola Saung Quran Thoriqul Jannah berikhtiar untuk selalu memenuhinya, meskipun belum memiliki donatur tetap. “Kondisi ini yang kemudian membawa tim ACT dan relawan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menyalurkan bantuan paket pangan,” ujarnya.
Fauzi mengatakan, paket pangan yang disalurkan berupa 99 kilogram beras wakaf. Perwakilan dari Saung Quran Thoriqul Jannah, Pipih Rohimah, mengaku sangat bersyukur dengan adanya bantuan itu. “Alhamdulillah, beberapa hari ke depan kebutuhan pangan di sini cukup. Kami ucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah ambil bagian dari gerakan ini,” kata Pipih.
ACT Tasikmalaya berencana untuk terus menggencarkan Gerakan Sedekah Pangan Nasional ini. Menurut Fauzi, ACT Tasikmalaya juga akan berupaya memperluas sasaran penerima manfaat gerakan itu. Khususnya untuk kalangan warga prasejahtera. “Nantinya aksi ini akan terus meluas, apalagi menjelang dan ketika Ramadhan,” ujar Fauzi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
