Sabtu 03 Apr 2021 09:52 WIB

Pemkot Bekasi Gelar Pasar Murah Sambut Bulan Ramadan

Harga sembako di Kota Bekasi biasanya melonjak saat Ramadan hingga Idul Fitri.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Dinas menggelar pasar murah untuk menstabilkan harga (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Dinas menggelar pasar murah untuk menstabilkan harga (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat, mengagendakan untuk menggelar pasar murah pada bulan suci Ramadan 2021 guna mengantisipasi sekaligus mengendalikan kenaikan harga khususnya komoditas bahan pokok.

"Pasar murah ini sebagai langkah antisipasi potensi kenaikan inflasi saat Ramadan hingga menjelang Idul Fitri nanti," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Bekasi, Kariman di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/4).

Kariman mengatakan, pasar murah dijadwalkan dimulai pada 26 April hingga 1 Mei 2021. Rencananya pasar murah itu dibuka pemkot di enam kecamatan."Namun jika ada pelaku usaha atau pihak lain yang ingin membuka pasar murah lebih dulu, kami akan sangat mengapresiasi karena meringankan beban masyarakat," ucapnya.

Harga kebutuhan pokok, menurut Kariman, biasanya melonjak saat Ramadan hingga Idul Fitri. Hal itu menjadi perhatian pihaknya karena berdampak langsung kepada masyarakat. "Masyarakat kita sedang dalam masa taraf pemulihan akibat pandemi Covid-19, jangan sampai terbebani lagi dengan kenaikan harga beberapa komoditas. Dengan operasi pasar murah kami berupaya mengendalikan harga," ucap Kariman.

Menurut Kariman, kenaikan harga sejumlah komoditas juga bisa memicu inflasi semakin tinggi sehingga Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) perlu melakukan upaya antisipasi untuk meredam kenaikan harga. Saat pasar murah nanti, pihaknya memprioritaskan ketersediaan kebutuhan sembilan bahan pokok yang harganya mulai merangkak naik.

"Sembako menjadi fokus utama tapi tidak menutup kemungkinan keperluan kebutuhan masyarakat menjelang Idul Fitri ada di pasar murah. Tentunya bergantung pada hasil kerja sama antara pemerintah dengan para pelaku usaha nanti," kata Kariman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement