Jumat 02 Apr 2021 20:15 WIB

Warga Distrik Tembagapura Deklarasi Bersama Tolak Kekerasan

Warga mendukung langkah penegakan hukum yang dilakukan oleh aparat.

Seorang personel Brimob bersenjata lengkap melakukan penjagaan saat rombongan penumpang bus Freeport berhenti di Mile 59 kawasan PT Freeport, Mimika, Papua, Jumat (16/8). Personel Brimob, TNI serta petugas keamanan PT Freeport melakukan penjagaan rombongan bus serta patroli dari Timika ke Tembagapura untuk mengantisipasi aksi penyerangan di kawasan itu
Foto: ANTARA FOTO
Seorang personel Brimob bersenjata lengkap melakukan penjagaan saat rombongan penumpang bus Freeport berhenti di Mile 59 kawasan PT Freeport, Mimika, Papua, Jumat (16/8). Personel Brimob, TNI serta petugas keamanan PT Freeport melakukan penjagaan rombongan bus serta patroli dari Timika ke Tembagapura untuk mengantisipasi aksi penyerangan di kawasan itu

REPUBLIKA.CO.ID, TEMBAGAPURA  -- Seratusan warga pendulang di Utikini Baru, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, menyatakan sikap bersama menolak keras aksi tindak kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah itu. Warga juga mendukung penegakan hukum oleh aparat keamanan.

"Kami mendukung penuh tindak penegakan hukum oleh aparat keamanan TNI/Polri terhadap pelaku tindak kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata," kata juru bicara warga Distrik Tembagapura Pdt. Giman Magay dalam aksi deklarasi bersama warga di Kampung Waa Banti, Jumat.

Baca Juga

Pdt. Giman meminta aparat keamanan TNI/Polri wajib menjaga masyarakat yang melakukan aktivitas kerja pendulangan dan melakukan rutinitas keseharian berkebun di area perkampungan Utikini hingga di Banti 1 dan Banti 2. "Kami menolak keras KKB yang akan masuk, kemudian mengganggu keamanan di kampung kami," kata Giman.

Sebagai tokoh agama Pdt. Giman juga mengajak semua kepala kampung tokoh agama dan tokoh masyarakat supaya bekerja sama mendukung penuh aparat keamanan TNI/Polri.

Sementara itu, tokoh pemuda Jos Magay memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas kehadiran personel gabungan keamanan TNI/Polri dalam menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat pendulung.Jos Magay juga secara tegas menolak aksi tindak kekerasan yang kerap dilakukan KKB di Tembagapura. "Kami menolak keras adanya kelompok-kelompok yang akan masuk, kemudian membuat keonaran karena mereka sangat menganggu ketenangan warga, khususnya diTembagapura," ujar Jos Magay.

Tokoh pemuda Jos Magay mendukung penuh tindakkan hukum oleh TNI/Polri di Distrik Tembagapura.

Sementara itu, Kasatgas Humas Nemangkawi Kombes Pol. M.Iqbal Al Qudussysaat dikonfirmasi sangat mengapresiasi dan memberikan rasa hormat kepada warga yang secara bersama-sama menolak kekerasan KKB dan mendukung penuh penegakan hukum oleh aparat TNI/Polri."Hal ini patut menjadikan contoh bagi wilayah lain untuk bersama-sama dengan TNI/Polri dalam menjaga kamtibmas, terutama dalam memerangi aksi kekerasan KKB," kata Iqbal.

Kegiatan deklarasi menentang menolak kekerasan KKB dihadiri sekitar 150 orang yang disaksikan personel keamanan TNI/Polri wilayah Tembagapura, tokoh agama Pendeta Giman Magay, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, kepala suku, kepala pendulang kali kabur, serta masyarakat Kampung Banti.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement