Jumat 02 Apr 2021 18:23 WIB

Tol Laut Trayek T-19 Ramaikan Jalur Niaga Selatan Papua

Komoditi unggulan daerah Papua, telah banyak diminati beberapa negara tetangga.

Tol Laut dengan filosofi Ship Follow The Trade menjadikan jalur lintasan niaga selatan Papua langsung melonjak ramai dengan meningkatnya distribusi logistik di wilayah Timur Indonesia.
Foto: Humas Ditjen Hubla
Tol Laut dengan filosofi Ship Follow The Trade menjadikan jalur lintasan niaga selatan Papua langsung melonjak ramai dengan meningkatnya distribusi logistik di wilayah Timur Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA -- Kembali penyelenggaraan Tol Laut dengan filosofi Ship Follow The Trade menjadikan jalur lintasan niaga selatan Papua langsung melonjak ramai dengan meningkatnya distribusi logistik di wilayah Timur Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari Supply Demand kebutuhan di wilayah-wilayah Kabupaten yang menjadi pelabuhan singgah lintasan kapal KM. Logistik Nusantara 2 pada Trayek T-19 terus meningkat tajam.

"Pada Voyage ke-3 yang lalu, 14 Kontainer batu ciping komoditi unggulan daerah Kabupaten Jayapura dari Pelabuhan Depapre telah tiba di Merauke karena tingginya permintaan kebutuhan pembangunan fisik infrastruktur di wilayah tersebut," ujar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (2/4).

Selanjutnya pada Voyage ke-4 tanggal 30 Maret 2021, KM. Logistik Nusantara 2 mengangkut 42 kontainer muatan berangkat. Kemudian deviasi lintasan tujuan adalah ke Pelabuhan Pomako, Kabupaten Mimika yang mengangkut 33 kontainer dan menjadi yang terbesar dalam penyelenggaraan tujuan pelabuhan singgah Tol Laut Trayek T-19 sampai bulan Maret 2021 ini. 

"Hal ini, tentu menjadi akselesari baru dan bentuk inovasi kerja sama yang sinergi antara Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Merauke, Kabupaten Mimika, BUMN melalui Bulog dengan merangkul aliansi petani dan UMKM lokal Merauke, serta para pelaku usaha sebagai JPT dan Shipper di bawah kordinasi ALFI/ILFA DPC Merauke untuk meningkatkan prodak komoditi unggulan daerah Merauke yaitu beras," ucap Tenaga Ahli Utama, Kedeputian V, Kantor Staf Presiden Prof. Theofransus Litaay.

Sementara Ketua DPC ALFI/ILFA Merauke, Bakri Al Hamid mengungkapkan, muatan berangkat pada Voyage 4 ini sangat bervariasi mulai dari komoditi unggulan beras, gambir dan dedak, yang menunjukan akselerasi kebutuhan dan permintaan sangat cepat dan berkembang yang tentu berdampak bagi produksi petani Merauke untuk hasil produksinya dapat langsung dipasarkan pada konsumen.

"Pada pelaksanaan Tol Laut Trayek H-19 Tahun 2021 sampai pada Triwulan pertama di Papua terus bertumbuh dengan meningkatnya permintaan komoditi lokal. Hal ini membuat lompatan cepat perekenomian daerah di wilayah pesisir Papua khususnya di Depapre dan sekitarnya terus bergeliat tumbuh," kata Ketua ALFI/ILFA Provinsi Papua, Joseph Fonataba.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement