Jumat 02 Apr 2021 17:51 WIB

AS-IMF akan Beri Paket Bantuan ke Negara Terdampak Pandemi

Nilai bantuan yang diberikan mencapai 650 miliar dolar AS.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) bekerja sama dengan Dana Moneter Internasional (IMF) memberikan bantuan ke berbagai negara yang paling terdampak pandemi Covid-19. Bantuan yang diberikan mencapai 650 miliar dolar AS. 

Departemen Keuangan AS mengindikasikan, pihaknya membantu IMF menuju alokasi 650 miliar dolar AS dalam Hak Penarikan Khusus (SDR). Ini akan membantu membangun penyangga cadangan, memperlancar penyesuaian, dan mengurangi risiko stagnasi ekonomi dalam pertumbuhan global.

Baca Juga

SDR merupakan aset cadangan yang dapat digunakan negara, guna menambah aset valuta asingnya, seperti emas dan dolar AS. Pengumuman Departemen Keuangan AS menunjukkan, alokasi SDR berada dalam tingkat yang diizinkan oleh departemen untuk dialokasikan tanpa persetujuan kongres. 

Menteri Keuangan Janet Yellen dan Senator John Kennedy R-La, baru-baru ini bertukar pikiran tentang masalah SDR selama audiensi publik. Pada dasarnya, perjanjian tersebut memungkinkan beragam negara menukar SDR mereka dengan dolar AS. 

Permintaan global mata uang AS telah menjadi masalah berulang selama pandemi. Hal itu mengakibatkan Federal Reserve (Fed) juga terlibat dalam program pertukaran dolar yang kuat di seluruh dunia.

Departemen Keuangan AS akan menukar SDR dengan dolar AS yang disimpan di Exchange Stabilization Fund. Pada gilirannya akan mengharuskan pemerintah meminjam lebih banyak uang dan menimbulkan beberapa kerugian, yaitu perbedaan antara bunga pada SDR dan tingkat Treasury.

“Biaya implisit potensial ini jauh lebih rendah daripada manfaat pemulihan global yang kuat. Mengatasi kebutuhan global jangka panjang akan aset cadangan akan membantu mendukung pemulihan global dari krisis Covid-19. Pemulihan global yang kuat juga akan meningkatkan permintaan untuk ekspor barang dan jasa AS, menciptakan lapangan kerja AS, dan mendukung perusahaan AS," kata Departemen Keuangan AS seperti dilansir CNBC, Jumat (2/3).

Selama sidang Senat yang diamanatkan tentang bagaimana uang bantuan Covid dihabiskan di AS, Kennedy menantang Yellen terkait alokasi SDR. Itu dinilai akan mahal bagi pembayar pajak Amerika, sementara hanya sebagian kecil dari manfaat yang akan masuk ke negara-negara miskin. 

Dia mengatakan China dan Rusia juga akan memiliki akses ke SDR dan biaya pinjaman ke AS bisa mencapai 180 miliar dolar AS. Hanya saja berdasarkan alokasi 1 triliun dolar AS dalam SDR.

Namun Yellen mengatakan, perbedaan antara apa yang harus dibayar AS untuk meminjam uang dan bunga yang diterimanya pada SDR, pada dasarnya merupakan pencucian. Itu pun tidak mahal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement