Jumat 02 Apr 2021 14:15 WIB

Farmasi Unisba Beri Pelatihan Penanaman Obat Keluarga 

Penanaman TOGA diharapkan dapat menenuhi upaya kesehatan preventif dan lainnya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Farmasi Unisba Beri memberikan pelatihan penanaman obat keluarga di Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kab. Bandung Barat.
Foto: dok. Istimewa
Farmasi Unisba Beri memberikan pelatihan penanaman obat keluarga di Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kab. Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dalam rangka Milad ke-15, Program Studi (Prodi) Farmasi FMIPA Unisba menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat (PKM). Bentuk kegiatannya, berupa “Pelatihan Pemanfaatan dan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA)” di Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, belum lama ini. 

Kegiatan ini diikuti sebanyak 20 orang peserta dari Ibu-Ibu Majelis Taklim Mekarwangi yang dibina oleh Hj Ima Hikmawati MMPd dan pengurus Ikatan Pengajian Ibu-Ibu (IPII) Mujahidah yang diketuai oleh Mintarmah AMaPd, dengan menerapkan protokol kesehatan guna menghindari kemungkinan penularan virus di masa pandemi covid-19.

 

photo
Farmasi Unisba Beri memberikan pelatihan penanaman obat keluarga di Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kab. Bandung Barat. - (dok. Istimewa)

 

 

Menurut Ketua PKM ini apoteker Fetri Lestari MSi Apt PKM ini terbagi dalam 2 sesi.  Yakni, sesi pertama peserta mendapatkan materi tentang  pemanfaatan TOGA dan cara pembuatan obat batuk herbal oleh apt Kiki Mulkiya MSi, dan Siti Hazar MSi. 

Sedangkan pada sesi kedua dilakukan pembuatan kebun TOGA  (Ubar-Hegar) dan pelatihan penanaman TOGA oleh apt. Vinda Maharani MSi dan Dra Livia Syafnir MSi. 

Adapun tanaman TOGA yang dipergunakan yaitu kencur, temulawak, kunyit putih, kunyit kuning, jahe gajah, kapulaga, sirih hijau, sirih merah, kemangi, lengkuas, lemon, tomat dan cabe rawit.

Fetri mengatakan, pelatihan ini terselenggara karena melihat tanaman-tanaman di Indonesia yang berkhasiat obat. Tanaman obat ini menurutnya, bisa ditanam dilahan yang luas yang dikelola oleh pemerintah ataupun pihak lainnya. 

Namun, kata dia, tidak menutup kemungkinkan tanaman obat ini  ditanam di halaman, pekarangan, atau kebun yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan obat keluarga yang dikenal dengan istilah TOGA ‘Tanaman Obat Keluarga’.

“Penanaman TOGA  diharapkan dapat menenuhi upaya kesehatan preventif (pemulihan kesehatan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (penyembuhan penyakit), dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) di lingkungan keluarga,” katanya.

Fetri berharap, dengan terselenggarakannya pelatihan ini dapat memberikan manfaat untuk masyarakat, khususnya dalam hal penanaman dan pemanfaatan TOGA. Disamping itu, kegiatan PKM ini bisa terlaksana secara berkelanjutan. “Sehingga kebun TOGA (Ubar-Hegar) di Desa Mekarwangi bisa terus dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar,” katanya. 

 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement