Jumat 02 Apr 2021 13:59 WIB

Aparat Gabungan dan Penjinak Bom Amankan Katedral Jakarta

Para petugas akan berjaga selama 24 jam untuk memastikan keamanan perayaan Paskah.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Andri Saubani
Prajurit TNI dengan Panser Anoa tiba di depan Gereja Katedral di Jakarta, Kamis (1/4/2021). Sebanyak 5.590 personel gabungan TNI-Polri disiapkan untuk mengamankan Pekan Suci Paskah 2021 di Ibu Kota.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Prajurit TNI dengan Panser Anoa tiba di depan Gereja Katedral di Jakarta, Kamis (1/4/2021). Sebanyak 5.590 personel gabungan TNI-Polri disiapkan untuk mengamankan Pekan Suci Paskah 2021 di Ibu Kota.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aparat gabungan sebanyak 150 personel, termasuk tim penjinak bom dari Gegana disiagakan untuk melakukan pengamanan ibadah Jumat Agung di Katedral Jakarta, Jumat (2/4). Para petugas akan berjaga selama 24 jam untuk memastikan keamanan rangkaian perayaan Paskah 2021.

"Untuk personel kurang lebih sama, ada 150 personel gabungan TNI Polri, ada dari Satpol PP, dan ada unit penjinak bom yang memang standby 1x24 jam," kata Kapolsek Sawah Besar AKP Maulana Mukarom di Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Maulana mengatakan, dalam pengamanan kali ini pihaknya menempatkan para petugas di enam titik. Ia menjelaskan, tiga titik berada di samping gereja, basement Masjid Istiqlal untuk tempat parkir jemaat, Pintu Al-Fatah Istiqlal, dan Pintu 4 Katedral.

Selain itu, sambung dia, Direktorat Pengamanan Objek Vital (Pam Obvit) Polda Metro Jaya juga menyiapkan mesin x-ray dan metal detector untuk melakukan skrining terhadap jemaat yang akan ibadah di Gereja Katedral. Kemudian, adapula mobil kendaraan taktis (rantis) dari TNI-Polri.

"Ada kendaraan rantis dari TNI, dari Brimob juga disiapkan satu (unit)," ujarnya.

Maulana menuturkan, kegiatan ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Jakarta baru akan dimulai pada pukul 15.00 dan 18.00 WIB. Sebanyak 300 jemaat diperkirakan bakal mengikuti ibadah tersebut.

"Untuk jemaat sudah terdaftar online, jadi yang sudah terdaftar menurut panitia ada 300, terus mekanismenya yang datang harus scan barcode dan kalau tidak ada, tidak boleh masuk," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement