REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika suatu hal menimpa kehidupan kita, jangan pernah mengatakan, 'seandainya saja saya melakukan ini dan seandainya saja saya melakukan itu.' Tapi katakanlah, 'ini adalah kehendak Allah dan Dia melakukan apa yang Dia kehendaki'.
Ini bukan bentuk kepasrahan dan penyangkalan, juga bukan berarti kita harus menghabiskan waktu dengan meratapi masa lalu dan menolak perubahan. Sebaliknya, kita percaya akan ada harapan baru, mimpi baru dan kesuksesan baru di mana pun Allah menempatkannya.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Berjuanglah untuk apa yang menguntungkanmu," Nabi mendorong umatnya untuk segera mengambil peluang positif yang menghampiri. Nabi juga berujar untuk selalu mengandalkan Allah. Ini menunjukkan kepada kita bahwa kita harus menggunakan iman kita untuk memperkuat diri.
Ulama terkemuka Salman Al-Ouda mengatakan, seorang pemuda pernah bertanya, tentang sebuah buku berjudul The Secret oleh penulis Australia Rhonda Byrne. Ia pun lantas membaca buku tersebut yang isinya mendorong diri untuk berpikir positif, menjadi optimistis, dan percaya apa yang diinginkan akan tercapai.
"Sesungguhnya, itu akan menjadi kenyataan setelah kita mengucapkannya, mempercayainya di dalam hati kita, dan melepaskan diri dari pikiran pesimistis kita," kata Al-Ouda, dilansir di About Islam, Jumat (2/4).
"Orang yang positif harus memusatkan pikiran dan memikirkan apa yang mereka inginkan dan apa yang harus mereka inginkan, bukan pada apa yang mereka takuti dan benci," ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
