Kamis 01 Apr 2021 17:40 WIB

Vietnam Terima 811 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca Via COVAX

Vietnam salah satu dari sedikit negara di Asia yang belum menggunakan vaksin China.

Vietnam Terima 811 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca Via COVAX. Tenaga kesehatan memegang botol vaksin produksi Bharat Biotech, COVAXIN.
Foto: EPA
Vietnam Terima 811 Ribu Dosis Vaksin AstraZeneca Via COVAX. Tenaga kesehatan memegang botol vaksin produksi Bharat Biotech, COVAXIN.

IHRAM.CO.ID, HANOI -- Vietnam menerima 811 ribu dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca, yang merupakan pengiriman pertama di bawah skema berbagi vaksin global, COVAX, Kamis (1/4). Sebelumnya, pengiriman mengalami penundaan selama satu minggu karena keterbatasan pasokan.

Negara di Asia Tenggara yang telah memulai program vaksinasi virus corona itu bulan lalu, menargetkan mendapatkan total 30 juta dosis vaksin melalui fasilitas COVAX. Pengiriman itu membuat jumlah vaksin AstraZeneca di Vietnam menjadi hampir 930 ribu dosis sejauh ini.

Baca Juga

Vietnam ingin mendiversifikasi pengadaan vaksinnya dari lebih banyak sumber, termasuk Pfizer, Johnson & Johnson, Moderna, Sinovacdari China, dan Sputnik V dari Rusia. Dalam pertemuan dengan Menteri Kesehatan Nguyen Thanh Long pada Rabu (31/3), Kedutaan Besar Rusia di Hanoi menawarkan membantu Vietnam memproduksi Sputnik V secara lokal.

Long juga mengatakan Vietnam akan menyetujui vaksin China dalam beberapa pekan setelah Sinovac menyerahkan dokumen yang diperlukan. Vietnam salah satu dari sedikit negara di Asia yang belum menggunakan vaksin China.

Vietnam mendapat pujian karena dianggap berhasil membendung virus corona melalui pengujian dan pelacakan massal serta karantina ketat, yang membuat total infeksi hanya 2.603 kasus, dengan 35 kematian. Hampir 50 ribu orang di Vietnam sudah divaksinasi.

Vaksin Covid-19 pertama Vietnam yang dikembangkan di dalam negeri, disebut Nanocovax, diharapkan mulai digunakan pada 2022. Empat perusahaan Vietnam terlibat dalam penelitian dan produksi vaksin. Dua di antaranya sedang menjalankan tahap uji coba pada manusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement