Kamis 01 Apr 2021 13:58 WIB

Percepatan Vaksinasi Guru Perlu Didorong

Sekolah tatap muka penting agar anak tidak terlanjur nyaman terlalu lama di rumah.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah siswa sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) mengikuti ujian sekolah praktik souvenir di SLB Negeri Cicendo, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (30/3). Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan tahapan vaksinasi harus terus didorong agar target 5 juta guru dan tenaga pendidik divaksin bisa tercapai Juni 2021.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah siswa sekolah menengah atas luar biasa (SMALB) mengikuti ujian sekolah praktik souvenir di SLB Negeri Cicendo, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Selasa (30/3). Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan tahapan vaksinasi harus terus didorong agar target 5 juta guru dan tenaga pendidik divaksin bisa tercapai Juni 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan tahapan vaksinasi harus terus didorong agar target 5 juta guru dan tenaga pendidik divaksin bisa tercapai Juni 2021. Hal ini perlu dilakukan jika pemerintah ingin memastikan semua sekolah siap buka pilihan tatap muka pada tahun ajaran baru atau Juli 2021.

"Kita harus menunjukkan, guru dan tenaga pendidik ini prioritas pertama untuk mendapatkan vaksin. Dari 5 juta yang akan direncanakan sampai di bulan Juni, saat ini baru 500 ribu. Artinya ini harus cepat lagi, lebih banyak lagi dilakukan," kata Dede, saat menjadi pembicara dalam acara daring Persiapan Pembelajaran Tatap Muka, Kamis (1/4).

Baca Juga

Ia menjelaskan, berdasarkan kunjungan Komisi X ke berbagai tempat, masyarakat banyak menyampaikan keluhan terkait vaksinasi. Di berbagai daerah, kecepatan vaksinasi untuk guru berbeda-beda.

Dede berpendapat, kecepatan vaksinasi ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah daerah itu sendiri. Kecepatan vaksinasi ini, menurut Dede perlu didorong dan didukung oleh pemerintah pusat.

"Salah satu contoh yang sederhana, dalam SKB kan dijelaskan atas persetujuan pemerintah daerah. Nah, ini kembali kepada kreativitas dari pemda. Kalau pemdanya ingin mendahulukan para guru dan tendik maka akan berjalan cepat," kata dia lagi. 

Menurutnya, sekolah tatap muka penting agar anak-anak tidak terlanjur nyaman terlalu lama berada di rumah. Meskipun sekolah tatap muka dilakukan satu pekan sekali, Dede menilai hal ini sudah cukup untuk membangkitkan semangat berangkat sekolah para siswa.

"Yang paling penting jangan sampai anak-anak kita keburu mager keburu asyik di rumah. Sehingga nanti tidak ada semangat untuk sekolah. Ini yang paling penting. Jadi tatap muka menjadi satu momentum untuk menjadikan semangat untuk belajar mengajar kembali," ujar Dede.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement