Kamis 01 Apr 2021 05:45 WIB

Pfizer Harap Vaksinasi Anak Sebelum Tahun Ajaran Baru

Vaksin Pfizer ditemukan efektif di kelompok anak usia 12-15 tahun.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Indira Rezkisari
Vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Pfizer-BioNTech.
Foto: EPA-EFE/Mourad Balti Touati
Vaksinasi COVID-19 dengan vaksin Pfizer-BioNTech.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pfizer/BioNTech mengumumkan vaksin mereka memiliki kemanjuran 100 persen dalam uji coba anak-anak berusia 12 sampai 15 tahun. “Uji coba fase tiga yang melibatkan 2.260 anak-anak di Amerika Serikat menunjukkan keefektivan 100 persen dan tanggapan antibodi yang kuat,” kata Pfizer/BioNTech dalam sebuah pernyataan pada Rabu, (31/3).

Mereka berharap dengan hasil ini dapat dimulai vaksinasi kelompok anak-anak sebelum tahun ajaran baru. Mereka meminta izin Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Badan Obat Eropa (EMA) untuk memperluas penggunaan vaksin.

Baca Juga

Saat ini, vaksin hanya memiliki persetujuan penggunaan darurat untuk mereka yang berusia di atas 16 tahun. Dalam uji coba peserta berusia 16 sampai 25 tahun, vaksin menunjukkan kemanjuran 100 persen dan tanggapan antibodi yang kuat. Hasil ini dapat ditoleransi dengan baik.

Dilansir Euro News, Rabu (31/3), pihak perusahaan terus menguji kelompok usia yang lebih muda. Mereka terbagi dalam tiga kelompok, yaitu usia (5-11 tahun), (2-5 tahun), dan (6 bulan-2 tahun).

“Di seluruh dunia, kami merindukan kehidupan normal. Ini terutama berlaku untuk anak-anak. Hasil awal yang kami lihat dalam penelitian remaja menunjukkan anak-anak sangat terlindungi dengan vaksinasi,” ujar mereka.

CEO dan Co-founder BioNTech, Ugur Sahin, mengatakan perlindungan kuat yang ditunjukkan terhadap virus pada anak-anak sangat menggembirakan mengingat tren terlihat dalam beberapa pekan terakhir terkait penyebaran varian B.1.1.7 di Inggris. Vaksin Pfizer/BioNTech adalah yang pertama disetujui di Barat. Sejak itu, telah digunakan pada jutaan orang dewasa di lebih dari 65 negara.

Sebuah studi lapangan terhadap 1,2 juta orang di Israel menunjukkan 94 persen efektif. BioNTech mengatakan pada Selasa, pihaknya mengharapkan untuk memproduksi 2,5 miliar dosis vaksinnya pada tahun ini, 25 persen lebih banyak dari yang direncanakan semula.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement