Rabu 31 Mar 2021 20:03 WIB

Guru PTM Disertakan di Percepatan Vaksinasi di Banyumas

Percepatan vaksinasi juga menyasar warga lansia usia di atas 60 tahun.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah guru melakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum mengikuti vaksinasi COVID-19 Sinovac. ilustrasi
Foto: ANTARA/Fauzan
Sejumlah guru melakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum mengikuti vaksinasi COVID-19 Sinovac. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemkab Banyumas juga menyertakan guru dalam program percepatan vaksinasi. Hal ini mengingat masih ada guru di sekolah-sekolah yang akan melaksanakan ujicoba Pembelajaran Tatap Muka (PTM), yang  belum mendapat vaksin Covid 19. Percepatan vaksinasi juga menyasar warga lansia usia di atas 60 tahun.

''Pekan ini, ada beberapa sekolah yang akan melaksanakan uji coba PTM. Para guru yang akan melaksanakan PTM ini, seluruhnya harus sudah mendapat vaksin Covid 19,'' kata Bupati Banyumas Achmad Husein, usai meninjau pelaksanaan percepatan vaksinasi Kementerian BUMN di GOR Satria, Rabu (31/3).

Baca Juga

Dia menyebutkan, dalam program ujicoba PTM ini ada tiga sekolah tingkat SD, tiga sekolah tingkat SMP, dan tiga lembaga pendidikan kesetaraan yang akan ikut ujicoba. ''Guru yang akan melaksanakan PTM ini harus divaksin dulu. Jangan sampai mereka terjangkit Covid 19 yang dapat menulari anak didiknya,'' katanya.

Sementara terkait dengan pelaksanaan percepatan vaksinasi di GOR, Husein mengakui, kuota pemberian vaksinasi memang mengalami penurunan. Dari semula bisa memberikan vaksin bagi 2.000 sasaran per hari, turun menjadi hanya 500 sasaran per hari. ''Dari informasi yang saya terima, hal ini terjadi karena pasokan vaksin dari pabriknya terganggu,'' jelasnya.

Dengan target 2.000 sasaran per hari, awalnya diharapkan bisa ada 60.000 lansia yang terlayani vaksinasi di GOR selama dua bulan. Namun dengan kuota hanya 500 sasaran per hari, dia mengaku belum bisa memperkirakan berapa sasaran yang bisa dicapai. ''Hal ini karena kita tidak tahu apakah di hari-hari mendatang akan mendapat tambahan pasokan lagi atau tidak,'' jelasnya.

Meski demikian, dia mengaku telah meminta pada penyelenggara agar pemberian vaksin tidak terlalu kaku sesuai jarah kuota per hari. Kalau pada hari-hari tertentu jumlah lansia yang datang melebih kuota, Bupati minta agar tetap dilayani. ''Kasihan lansia yang sudah datang jauh-jauh ke GOR, kalau ternyata tidak terlayani,'' jelasnya.

Terkait hal ini, Husein mengatakan akan mengupayakan adanya tambahan vaksin dari sumber lain. ''Kalau memang antusias masyarakat tinggi, enggak apa-apa, nanti kita cari tambahan lain,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement