Kamis 01 Apr 2021 02:45 WIB

Hunian di Wisma Atlet Turun Jadi 33,47 Persen

Sebulan lalu angka keterisian Wisma Atlet masih 80 persen.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Sejumlah pasien dan tenaga kesehatan menonton peringatan satu tahun RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3). Acara tersebut dilakukan dalam rangka peringatan satu tahun beroperasinya RSDC Wisma Atlet Kemayoran dan mengenang tenaga kesehatan yang sudah gugur selama masa pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Abar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pasien dan tenaga kesehatan menonton peringatan satu tahun RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/3). Acara tersebut dilakukan dalam rangka peringatan satu tahun beroperasinya RSDC Wisma Atlet Kemayoran dan mengenang tenaga kesehatan yang sudah gugur selama masa pandemi Covid-19. Republika/Putra M. Abar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tingkat hunian atau keterisian tempat tidur (BOR) di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19, Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat menurun. Tercatat BOR atau bed occupany ratio di RSD Wisma Atlet kini tinggal 33,47 persen hingga per Rabu (31/3).

"Kalau dilihat laporan pagi tadi, kami bersyukur hari ini sudah lebih menurun dibandingkan hari-hari kemarin. Hunian di Wisma Atlet saat ini 33,47 persen dari 5.994 tempat tidur yang telah disediakan," ujar Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Mayjen TNI dr Tugas Ratmono, saat mengisi konferensi virtual BNPB mengenai Update RSD Wisma Atlet, Rabu (31/3).

Baca Juga

Ia menambahkan hunian di RSD Wisma Atlet saat ini cukup rendah jika dibandingkan sebulan lalu yang masih 80 persen dan keterisiannya terus menurun. Ia menambahkan, penurunan pasien saat ini sama seperti BOR di awal Oktober 2020 lalu, yaitu sekitar 32 persen.

Kini, dia menambahkan, pasien yang dirawat di RSD Wisma Atlet sebanyak 2.006 orang dan angka kesembuhan meningkat 95,12 persen. Terkait menurunnya jumlah pasien dan meningkatnya kesembuhan di RSD Wisma Atlet, ia menganalisa ada tiga penyebab.

Pertama, pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro yang sangat efektif untuk menjaga peningkatan penularan Covid-19 antara masyarakat. Kedua, program vaksinasi juga telah dilaksanakan.

Menurutnya, meski cakupan imunisasi belum mencapai sesuai target tapi paling tidak bisa memberikan ketahanan individu.

"Faktor ini yang memberikan dampak dan kami bersyukur tingkat huniannya menurun," ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya meminta semua pihak harus tetap waspada. Ia mengakui pogram vaksinasi Covid-19 tetap berjalan namun tak membuat kebal. Jadi, ia menegaskan setelah mendapatkan vaksinasi harus mematuhi protokol kesehatan 3M bahkan 5M.

"Ini yang selalu kami ingatkan di RSD Wisma Atlet," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement