Rabu 31 Mar 2021 16:42 WIB

Larangan Mudik Jadi Sentimen Negatif Pergerakan IHSG 

Larangan mudik akan menahan laju pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (31/3).
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada perdagangan hari ini, Rabu (31/3). Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut, jelang akhir kuartal pertama 2021 indeks IHSG cenderung tertekan terpengaruh dari sentimen internal eksternal.

Pada sesi perdagangan pertama, IHSG ditutup melemah sebesar 1,78 persen ke level 5.963. Pada sesi kedua, IHSG mengalami sedikit kenaikan ke level 5.985, namun masih terkoreksi 1,42 persen dibandingkan hari sebelumnya. 

Baca Juga

Dari internal, berita terkait larangan mudik menjadi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG. "Larangan mudik Idul Fitri 2021 yang disampaikan pemerintah tampaknya menjadi perhatian pelaku pasar," kata Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, Rabu (31/3).

Seperti diketahui, pemerintah resmi melarang mudik lebaran 2021 yang jatuh pada 6-17 Mei 2021. Keputusan diambil dengan mempertimbangkan risiko penularan Covid-19. Larangan tersebut bertujuan untuk menekan penyebaran covid-19 sehingga program vaksinisasi yang sudah dijalankan oleh pemerintah dapat efektif untuk mendukung segera pemulihan ekonomi nasional. 

Namun di sisi lain, menurut Nico, larangan itu akan berpotensi menahan laju pertumbuhan perekonomian kuartal kedua 2021. Kebijakan tersebut tentunya akan menurunkan daya konsumsi masyarakat dan juga berdampak pada sektor-sektor usaha yang pendapatan usahanya bergantung pada aktivitas mudik. 

Dari eksternal, lanjut Nico, IHSG terdampak bursa regional Asia yang bergerak melemah. Nico melihat, pelaku pasar terpengaruh sejumlah sentimen diantaranya kegagalan manajer investasi Archegos Capital, imbal hasil treasury AS yang kembali naik dan rilis data produksi Jepang yang mengalami penurunan. 

Sepanjang hari ini, sektor industri dasar, keuangan, aneka industri, perkebunan, pertambangan, perdagangan, property, industri konsumsi mendominasi pergerakan IHSG sehingga menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG hari ini. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,1 triliun. 

Indeks LQ45 bergerak melemah dengan saham-saham yang mendominasi penurunan di antaranya TKIM, INKP, JPFA, SMGR, BTPS. Sedangkan saham-saham yang medominasi penguatan di antaranya UNTR, EXCL, KLBF, ANTM, TBIG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement