Rabu 31 Mar 2021 15:34 WIB

Kemensos Latih 1.000 Nelayan Pangandaran Siap Hadapi Bencana

Kearifan lokal juga bisa menyelamatkan warga dari bencana.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Mensos Tri Rismaharini dan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengukuhkan 1.000 nelayan sebagai sahabat Tagana di Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Rabu (31/3).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Mensos Tri Rismaharini dan Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengukuhkan 1.000 nelayan sebagai sahabat Tagana di Pantai Timur Kabupaten Pangandaran, Rabu (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan pendampingan dan melatih 1.000 nelayan di wilayah Pangandaran, Jawa Barat sebagai Sahabat Tagana (Taruna Siaga Bencana). Dengan pelibatan 1.000 nelayan, sebagai unsur kearifan lokal ini, diharapkan para nelayan di Pangandaran mampu menerapkan upaya kesiapsiagaan bencana berbasis masyarakat.

Pelibatan nelayan Sahabat Tagana ini, merupakan bagian acara puncak HUT Taruna Siaga Bencana (Tagana) Ke-17 yang diisi dengan kegiatan Bakti Sosial dan Jambore Nasional, diselenggarakan di Plaza Pantai Timur, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (31/3). Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menghadiri langsung acara ini.

Mensos Risma dalam sambutannya, mengapresiasi peran dan pengabdian Tagana dalam membantu penanganan tidak hanya disaat terjadinya bencana, melainkan juga sebelum dan pasca terjadinya bencana. Menurutnya pelibatan 1.000 nelayan dalam Sahabat Tagana ini dalam upaya penerapan kearifan lokal guna menyelamatkan banyak warga ketika bencana.

"Kita mulai mendorong Tagana untuk bentuk kearifan lokal, karena ternyata dengan kearifan lokal banyak contoh yang kemudian bisa menyelamatkan warga dari bencana kematian ataupun luka yang diakibatkan bencana," kata Mensos Risma di Pangandaran, Rabu (31/3).

Kegiatan puncak peringatan 17 Tahun Tagana ini, dihadiri 582 orang dengan melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Adapun kegiatan yang digelar adalah Tagana Menjaga Alam yaitu penanaman 2,7 juta pohon mangrove dan tanaman keras lainnya, Tagana Masuk Sekolah (TMS), Bakti Sosial, Perlombaan Kecakapan Tagana, dan Deklarasi 1.000 Nelayan Siaga Bencana.

Sebagai produk kearifan lokal, kata Mensos, Tagana membuktikan kehadirannya telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam penanganan bencana. Mensos menyinggung peran Tagana dalam menekan jumlah korban jiwa, saat gempa melanda Aceh tahun 2004 silam.

“Ya Tagana ini merupakan bentuk atau produk kearifan lokal. Pengabdian dan kontribusi Tagana sangat membanggakan. Di Simeuleu yang harusnya paling parah korban dilaporkan hanya 4 jiwa. Ini tidak lepas dari kuatnya peran kearifan lokal termsuk di dalamnya Tagana," ujar mantan Wali Kota Surabaya ini.

Dalam hal ini, Tagana juga menyelenggarakan pelatihan antisipasi menghadapi bencana dengan melibatkan anak sekolah. “Ini bagus ya. Sehingga nanti mereka sudah mulai terbiasa dan mengenal penanganan bencana sejak dini. Ini diharapkan bisa mengurangi resiko bencana,” sebut Risma.

Dalam perkembangannya, Tagana tidak hanya menangani bencana alam, namun juga bencana sosial yang sudah berjalan dalam beberapa kesempatan. Karena itu Kemensos menyelenggarakan program Tagana Masuk Sekolah (TMS). Dengan tujuan sebagai upaya sosialisasi kesiapsiagaan kepada seluruh anak-anak, guru dan orangtua di sekolah.

TMS menggunakan metode pengenalan jenis bencana dan model pengurangan resiko bencana, Strategi kesiapsiagaan dan mitigasi menghadapi bencana dan pengorganisasian penanggulangan bencana di satuan pendidikan.

Dalam kunjungan ke kawasan bencana, Mensos mendengar laporan, dimana Tagana dari daerah lain biasa tergerak membantu rekannya yang tengah bertugas di lokasi bencana. Selain itu, sebagai pilar sosial di Kemensos, Tagana selalu siap bekerja bersama dengan unsur-unsur masyarakat lainnya.

“Mereka tanpa dipanggil sudah dengan inisiatif sendiri ikut membantu. Dirgahayu Tagana ke-17. Jadi Tagana dari daerah sekitar biasa datang dan ikut membantu. Mereka bekerja tidak kenal lelah. Dari pagi sampai malam," katanya.

Karena itu, Risma mengucapkan terima kasih kepada Tagana. “Salam juga dari Bapak Presiden untuk Tagana,” katanya. Dalam kesempatan sama, Mensos menyatakan, peran Tagana tidak hanya pada saat bencana, namun juga sebelum penanganan bencana.

Hadir mendampingi Mensos, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Pepen Nazaruddin, Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnana, dan Sekretaris Dirjen Linjamsos Robben Rico. Hadir pula Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement