Rabu 31 Mar 2021 13:34 WIB

Skuad Inggris Belum Bahas Isu Boikot Medsos

Para pengggawa timnas Inggris masih menunggu sikap satu sama lain.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Declan Rice.
Foto: AP/Clive Brunskill/Pool Getty
Declan Rice.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gelandang timnas Inggris, Declan Rice, mengakui, hingga saat ini belum ada rencana dari para penggawa The Three Lions untuk ikut melakukan boikot terhadap pengunaan berbagai platform media sosial. Namun, gelandang West Ham itu menilai, perlu ada tindakan nyata dari berbagai pihak terkait ujaran kebencian ataupun pelecehan bernada rasialisme yang beredar di media sosial. 

Sebelumnya, legenda timnas Prancis dan Arsenal, Thierry Henry, memilih tidak lagi aktif di akun media sosialnya. Langkah ini diambil Henry sebagai bentuk protes terhadap maraknya pelecehan dan hinaan bernada rasialisme yang diterima oleh pesepakbola, terutama para pemain berkulit hitam, di akun media sosialnya masing-masing. 

Langkah serupa juga siap diambil winger Real Madrid, Gareth Bale, menyusul hinaan bernada rasialisme yang diterima dua rekan setimnya di timnas Wales. Aksi boikot media sosial ini merupakan bentuk desakan terhadap perusahaan penyedia platform media sosial untuk bisa melakukan aksi nyata dalam mengurangi ataupun mencegah maraknya ujaran kebencian berbasis ras di media sosial. 

Sementara pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, mengaku, sudah tidak lagi aktif di media sosial sejak resmi menukangi timnas Inggris U-23 pada 2013 silam. Southgate pun mendukung langkah yang diambil Henry tersebut. Kendati begitu, Rice menyebut, hingga saat ini belum ada rencana dari para penggawa timnas Inggris untuk melakukan aksi serupa. 

''Thierry Henry telah memboikot media sosial. Saya juga telah mendengar sikap dari Gareth Bale. Ini mungkin menjadi keputusan yang harus dibicarakan dengan pemain-pemain lainnya di tim ini pada masa mendatang. Namun, hingga kini, belum ada pembicaraan antara para penggawa timnas Inggris terkait isu ini,'' tutur Rice seperti dilansir Sky Sports, Rabu (31/3). 

Namun, gelandang berusia 22 tahun itu menilai, ada tren peningkatan maraknya hinaan dan pelecehan bernada rasialis, yang diterima para pesepakbola di media sosial, dalam satu tahun terakhir. Karena itu, Rice sepakat perlu adanya aksi nyata yang mesti diambil oleh berbagai pihak untuk mengurangi munculnya hinaan bernada rasialisme di media sosial. 

''Sesuatu memang dilakukan untuk bisa mengatasi hal tersebut. Dalam satu tahun terakhir, pelecehan berbasis rasial sudah berlebihan dan terus meningkat. Untuk saya, yang mengelola langsung akun-akun media sosial saya, langkah untuk mengurangi ujaran kebencian itu bukanlah menjadi masalah. Sangat penting buat saya untuk bisa terus berinteraksi dengan follower saya, terutama fans West Ham United dan timnas Inggris, di akun media sosial saya,'' kata Rice. 

Rice memang dikenal sebagai salah satu pesepakbola yang aktif di media sosial. Akun twitter resmi milik Rice tercatat memiliki kurang lebih 173 ribu pengikut. Sedangkan di akun instagram Rice diikuti sekitar 450 ribu akun. 

Rice pun sempat menjadi meme dan bahan candaan di dunia maya usai Inggris membungkam Albania, 2-0, akhir pekan lalu. Pada saat itu, Rice tidak mendapatkan sambutan dari Harry Kane kala ikut merayakan gol pembuka The Three Lions di laga tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement