Rabu 31 Mar 2021 09:48 WIB

Persija Lakoni Laga Hidup-Mati Vs Bhayangkara tanpa Motta

Skuad Persija memastikan punya mental yang kuat untuk memenangkan pertandingan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Persija Jakarta, Sudirman.
Foto: Republika/Afrizal Rosikhul Ilmi
Pelatih Persija Jakarta, Sudirman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persija Jakarta tanpa Marco Motta pada laga hidup dan mati melawan Bhayangkara Solo FC pada Rabu (31/3) untuk memastikan diri lolos ke perempat final Piala Menpora 2021. Namun, pelatih Persija, Sudirman, memastikan tim punya mental yang kuat untuk memenangkan pertandingan itu.

Sudirman telah menginstruksikan anak asuhannya untuk tampil maksimal dan menargetkan kemenangan pada laga tersebut. "Kami sudah mempersiapkan tim sebaik mungkin, dan kami akan selalu berusaha untuk memenangkan setiap duel di lapangan," kata Sudirman dalam konferensi pers jelang laga, Selasa (30/3).

Sudirman mengakui Marco Motta punya peran penting bagi Persija. Motta bermain apik dan turut menyumbangkan gol dalam kemenangan 4-0 dari Borneo FC pada laga sebelumnya. Namun, pemain asal Italia itu mengalami cedera pada tungkai atas bagian dalam setelah pertandingan tersebut.

"Kami tidak mau memaksakan dia karena akan memperburuk cederanya. Jadi kami sudah siapkan penggantinya, yang pasti pemain tersebut siap untuk diturunkan dan insyaAllah lebih bagus dari Marco," jelas Sudirman.

Sudirman juga mengantisipasi keunggulan Bhayangkara dalam penguasaan bola, seperti yang telah ia amati dari beberapa pertandingan sebelumnya. "Para pemain harus merespons cara main mereka. Yang terpenting adalah kemauan untuk tidak kalah dalam setiap duel-duel di dalam lapangan," tegasnya.

Senada dengan itu, Tony Sucipto selaku perwakilan pemain juga memastikan Persija sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk meraih hasil maksimal melawan Bhayangkara. Ia mengakui Bhayangkara adalah tim kuat.

Tapi Tony menegaskan ini bukan tentang Bhayangkara, melainkan tentang Persija yang juga siap menghadapi tim tersebut. "Kami akan berusaha untuk memenangkan duel di setiap posisi," kata dia.

Sementara itu, Bhayangkara Solo FC yang hanya membutuhkan hasil imbang untuk bisa lolos ke babak selanjutnya, memastikan tidak akan menurunkan intensitas permainan. Pelatih Bhayangkara Paul Munster mengatakan, sudah mengetahui kekuatan juga kelemahan Persija.

"Saya tahu bahwa Persija berbahaya dalam situasi bola mati. Itu sangat efektif bagi mereka yang punya beberapa pemain dengan postur tinggi, dan itulah yang perlu kami antisipasi," kata Munster.

Dengan banyaknya pengalaman bertemu Persija, dan setelah melihat pertandingan terakhir skuad Macan Kemayoran, Munster mengaku sudah mengetahui dengan baik permainan klub ibu kota tersebut. "Saya sudah memberikan instruksi yang spesifik kepada pemain untuk mengatasi Persija," jelasnya.

Sejauh ini, Munster mengaku tak berpikir terlalu jauh tentang ambisi lolos ke babak selanjutnya di Piala Menpora. Ia menyatakan, fokusnya saat ini adalah untuk memenangkan setiap laga. "Tugas saya adalah menyiapkan pemain sebaik mungkin untuk pertandingan yang akan datang," tegasnya.

Senada dengan itu, gelandang Bhayangkara Sani Rizki Fauzi memastikan tim sudah siap 100 persen untuk laga melawan Persija. Dia menyadari ini menjadi laga penentu bagi tim.

Sani memastikan semua pemain siap secara mental maupun fisik dan ingin memberikan yang terbaik untuk memenangkan pertandingan. "Alhamdulillah kami siap untuk pertandingan besok dan meraih hasil maksimal tiga poin," ujar dia menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement