Selasa 30 Mar 2021 22:31 WIB

Gunung Kidul Siapkan Tata Ruang untuk Kemudahan Berusaha

Pembangunan Gunung Kidul sangat membutuhkan peran dari investor.

Gunung Kidul Siapkan Tata Ruang untuk Kemudahan Berusaha (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Gunung Kidul Siapkan Tata Ruang untuk Kemudahan Berusaha (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan tata ruang untuk kemudahan berusaha dalam rangka mendukung percepatan pembangunan di wilayah ini.

Bupati Gunung Kidul Sunaryanta mengatakan pembangunan Gunung Kidul sangat membutuhkan peran dari investor, karena anggaran pemkab fokus untuk pembangunan infrastruktur pendukung dan percepatan penanganan COVID-19."Pemkab juga menyiapkan tata ruang untuk kemudahan dalam berusaha, supaya investor dapat memilih lokasi investasi yang akan menjadi daya tarik dikembangkan," kata Sunaryanta, di Gunung Kidul, Selasa (30/3).

Sinergi pemkab dan sektor swasta untuk pertumbuhan ekonomi sangat dibutuhkan. Dirinya mengaku tidak antiinvestor karena terpenting, investasi yang dibawa bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Menurut dia, tiga sektor digerakan dalam pembangunan Gunung Kidul, yakni investasi, pariwisata, dan ekonomi kerakyatan."Ada tujuh program yang saya bawa, tapi kami akan fokus di tiga sektor. Kami akan melaksanakan bersama-sama guna mewujudkannya dengan membentuk unit kerja percepatan pembangunan daerah," katanya.Sunaryanta sudah menjalin kontak beberapa investor salah satunya dari Timur Tengah. "Kami harus jemput bola. Saya bersyukur karena ada yang berminat, tapi karena masih dalam suasana pandemi, para investor belum bisa datang ke Gunung Kidul," katanya.Wakil Bupati Gunung Kidul Heri Susanto mengatakan siap membantu bupati mewujudkan visi misi guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. "Program kami Gunung Kidul membangun sehingga butuh partisipasi semua pihak," katanya.Gunung Kidul memiliki potensi melimpah karena kaya sumber daya alam. Orang-orang Gunung Kidul juga dikenal ulet dan pekerja keras. Tinggal tambahan sentuhan teknologi.Ia pun optimistis kemajuan bisa diwujudkan. Sebagai gambaran, meski masih dikelola secara sederhana, Gunung Kidul mampu menjadi sentra ternak di DIY. "Cara-caranya masih biasa, tapi populasi ternaknya bagus. Coba ini dikembangkan lagi, hasilnya pasti akan lebih maksimal," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement