Selasa 30 Mar 2021 15:55 WIB

Jasa Marga Bukukan Laba Bersih Rp 501,05 Miliar 

Penurunan laba Jasa Marga seiring dengan penurunan pendapatan sepanjang 2020.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah kendaraan melaju di jalur contraflow Tol Dalam Kota Cawang-Tomang-Pluit , di Jakarta, Jumat (26/3). membukukan laba bersih Rp 501,5 miliar pada tahun lalu atau turun 77,30 persen dari Rp 2,2 triliun di tahun 2019.
Foto: Antara/Reno Esnir
Sejumlah kendaraan melaju di jalur contraflow Tol Dalam Kota Cawang-Tomang-Pluit , di Jakarta, Jumat (26/3). membukukan laba bersih Rp 501,5 miliar pada tahun lalu atau turun 77,30 persen dari Rp 2,2 triliun di tahun 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten pengelola jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) membukukan penurunan kinerja sepanjang tahun lalu. Perseroan membukukan laba bersih Rp 501,5 miliar pada tahun lalu atau turun 77,30 persen dari Rp 2,2 triliun di tahun 2019. 

Penurunan laba bersih ini sejalan dengan penurunan pendapatan perseroan sebesar 47,99 persen dari Rp 26,3 triliun pada 2019 menjadi Rp 13,7 triliun pada 2020. Sehingga laba bersih per saham turut terkoreksi dari Rp 304,1 menjadi Rp 69,04.

Baca Juga

Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, M Agus Setiawan, mengakui pandemi Covid-19 cukup berdampak terhadap kinerja perseroan. "Pandemi Covid-19 berdampak terhadap bisnis dan juga peningkatan beban bunga seiring dengan pengoperasian jalan tol baru," kata Agus, Selasa (30/3).

Meski demikian, Perseroan tetap mampu mempertahankan Margin EBITDA tetap stabil pada Tahun 2020 yaitu sebesar 62,42 persen dengan melakukan berbagai efisiensi untuk mengimbangi penurunan volume lalu lintas dan pendapatan tol sebagai imbas dari diterapkannya kebijakan Work From Home (WFH) dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Penerapan dua kebijakan tersebut di berbagai daerah pada kuartal II dan III tahun 2020 telah menyebabkan terjadinya penurunan Pendapatan Tol Perseroan pada tahun lalu menjadi sebesar Rp 8,76 triliun. EBITDA Perseroan pada Tahun 2020 ini tercatat sebesar Rp 5,98 triliun. 

Seiring dengan beroperasinya beberapa ruas tol baru di tahun 2020, Total Aset Perseroan saat ini tercatat sebesar Rp 104,08 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 4,4 persen jika dibandingkan tahun 2019. 

Dari sisi pendanaan untuk mendukung likuiditas, Perseroan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Jasa Marga Tahap I pada 8 September 2020 senilai Rp 2 triliun. Adapun permintaan yang masuk untuk Obligasi Berkelanjutan II tersebut mencapai angka Rp 2,7 triliun melebihi nilai yang ditawarkan. 

"Dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan diantaranya untuk modal kerja, pemeliharaan jalan tol, peningkatan fasilitas dan sarana penunjang jalan tol lainnya," jelas Agus.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement