Selasa 30 Mar 2021 16:20 WIB

Rahasia Bangun Pola Pikir Positif Selama Pandemi Covid-19

membayangkan diri bisa terus bersama keluarga jadi cara bangun pola pikir positif

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang warga mendampingi anaknya bermain di Rusunami Klapa Village, Pondok Kelapa. membayangkan diri bisa terus bersama keluarga jadi cara bangun pola pikir positif selama pandemi covid-19
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Seorang warga mendampingi anaknya bermain di Rusunami Klapa Village, Pondok Kelapa. membayangkan diri bisa terus bersama keluarga jadi cara bangun pola pikir positif selama pandemi covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 sudah berlangsung selama dua tahun. Banyak hal yang tidak bisa dilakukan di luar rumah karena mengantisipasi penyebarannya virus Covid-19. 

Pikiran pun menjadi jenuh dan negatif. Sehingga saat ini harus membiasakan untuk merefleksi diri agar pola pikir menjadi positif kembali.

"Kami tahu dengan pandemi, ada begitu banyak berita yang membuat pikiran kami menjadi negatif. Jadi, sangat mudah dan cepat untuk fokus pada hal negatif. Sehingga harus sering-sering melakukan refleksi diri. Itu sangat penting," kata Asisten Direktur Ilmu Perilaku untuk Layanan Penjangkauan dan Pencegahan di Pusat Kesehatan Mahasiswa Engemann dikutip dari uscannerbergmedia, Selasa (30/3).

Kemudian, ia menemukan sebagian besar orang Amerika 89 persen menyebutkan setidaknya satu perubahan negatif dalam hidup mereka, sementara sebagian kecil meskipun mayoritas masih 73 persen menyebutkan setidaknya satu perubahan yang tidak terduga. Sehingga dalam hal ini cara yang penting adalah menjaga pola pikir optimis.

"Ada banyak kerugian, banyak kekecewaan, banyak kesedihan tetapi ada juga banyak hal-hal yang berharga. Saya selalu mendorong siswa untuk kembali ke tujuan Anda, apa yang ingin Anda capai dan benar-benar melakukannya dari hari ke hari," kata dia.

Ia menambahkan pola pikir positif jadi hal luar biasa pada saat orang dipaksa untuk beradaptasi dengan gaya hidup baru apakah itu belajar dari jarak jauh atau menemukan hobi untuk menyibukkan diri.

Sementara itu, seorang warga Chelsey Nguyen mengatakan berbicara dengan orang lain, baik melalui platform online atau melalui klub, telah menjadi cara untuk menjaga pikiran positif selama pandemi.

“Saya merasa terbantu dengan hanya berbicara dengan orang dan terlibat dengan orang lain. Kadang-kadang saya merasa sulit untuk menjangkau seseorang dan hanya untuk diajak bicara.  Kemudian setelah itu saya selalu merasa benar-benar segar kembali dan itu karena saya seorang ekstrovert," kata dia.

Menurutnya, pandemi telah menjadi berkah tersembunyi, karena ia memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan dengan keponakannya sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi tanpa pandemi.

“Kemampuan untuk benar-benar kembali ke rumah dan tinggal serta melihatnya tumbuh dan benar-benar menjadi bagian dari kehidupan mudanya sangat bermanfaat dan tidak akan mungkin terjadi tanpa pandemi,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement